Transportasi

Pemasangan Halte Transjatim di Cerme Gresik: Solusi Kemudahan Akses Transportasi Warga

Pemasangan Halte Transjatim di Cerme Gresik: Solusi Kemudahan Akses Transportasi Warga
Pemasangan Halte Transjatim di Cerme Gresik: Solusi Kemudahan Akses Transportasi Warga

JAKARTA - Setelah penantian panjang dan permohonan dari masyarakat setempat, akhirnya keinginan warga untuk memiliki tambahan fasilitas transportasi publik di Kecamatan Cerme, Gresik, terwujud dengan pemasangan halte bus Transjatim yang baru. Halte ini diproyeksikan akan menjadi solusi bagi kepadatan penduduk yang selama ini harus berjibaku menempuh jarak jauh demi mengakses transportasi umum.

Kemudahan Akses bagi Penduduk Padat

Cerme, yang dikenal sebagai daerah padat penduduk, kini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dengan dibangunnya halte Transjatim untuk memfasilitasi mobilitas warga. Pembangunan fasilitas ini tidak hanya menjawab kebutuhan akan transportasi, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi warga yang berlokasi jauh dari pusat kota.

Satu halte Transjatim telah rampung dipasang tepat di depan UPT SMPN 5 Gresik, yang sebelumnya dikenal sebagai SMPN 1 Cerme. Lokasi ini dipilih strategis di sisi timur jalan raya, tepat berseberangan dengan Kantor Kecamatan Cerme. “Alhamdulillah halte di depan SMPN Cerme sudah terpasang. Untuk halte di depan Balai Desa Cerme Kidul, rencananya akan dikirim besok,” ujar Camat Cerme, Umar Hasyim.

Kebutuhan yang Mendesak

Selama ini, warga dari daerah Cerme Lor dan sekitarnya harus rela menempuh jarak hingga 3,3 kilometer menuju halte Transjatim Morowudi. Sebagai alternatif, mereka juga harus menempuh perjalanan hingga 8,2 kilometer menuju Terminal Bunder Gresik. Kondisi ini tentu menyulitkan, terutama bagi masyarakat yang bekerja di pusat Kabupaten Gresik, Manyar, maupun di Surabaya.

Dengan asumsi bahwa banyak warga lokal yang memiliki kegiatan di lokasi-lokasi tersebut, keberadaan halte ini tentunya sangat dinantikan. "Dengan adanya halte ini, diharapkan waktu dan biaya perjalanan dapat ditekan, sehingga meningkatkan efektivitas dan kenyamanan bagi pengguna,” tambah Umar Hasyim.

Upaya dan Proses Pengajuan

Untuk merealisasikan kebutuhan ini, masyarakat setempat sebelumnya telah melakukan pengajuan permohonan resmi melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD). Permohonan ini kemudian diteruskan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik dan mendapat perhatian serius hingga ke Dishub Provinsi Jawa Timur. Proses yang dilalui cukup panjang, mencerminkan urgensi dan pentingnya fasilitas tersebut bagi kesejahteraan dan kemudahan akses transportasi warga.

Waktu Operasional Belum Pasti

Namun, meski segala persiapan sudah hampir rampung, terdapat kendala pada kepastian waktu operasional halte tersebut. Menurut Anom Kusumo Laksono, Kepala Seksi Angkutan Orang dan Barang Dishub Gresik, keputusan final terkait operasional masih menunggu konfirmasi dari Dishub Jawa Timur. "Untuk waktu operasionalnya, kami belum tahu pasti, karena itu wewenang Dishub Jawa Timur. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ungkapnya.

Ini menunjukkan bahwa meskipun infrastruktur fisik telah siap, sinkronisasi kebijakan dan koordinasi antar lembaga masih diperlukan untuk memastikan layanan ini dapat segera dinikmati oleh masyarakat.

Respon Positif Warga

Respon positif datang dari warga sekitar. Rata-rata mereka menyambut baik hadirnya halte Transjatim karena dapat memangkas waktu perjalanan dan memberikan kenyamanan lebih dalam beraktivitas sehari-hari. Hal ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk pembenahan akses transportasi lain di sekitar Gresik.

Dengan upaya baru ini, harapannya jalan dan fasilitas transportasi di Cerme akan lebih terintegrasi dan memberikan kemudahan yang lebih besar kepada penduduk, meningkatkan kualitas hidup mereka sehari-hari. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Jawa Timur yang memiliki permasalahan serupa untuk mengambil kebijakan yang proaktif dalam pemenuhan fasilitas publik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index