Macam-macam Zakat

Macam-macam Zakat dan Syaratnya yang Penting Diketahui

Macam-macam Zakat dan Syaratnya yang Penting Diketahui
Macam-macam Zakat

Macam-macam zakat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan. 

Secara umum, zakat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat maal sendiri terdiri dari berbagai jenis, masing-masing dengan perhitungan dan ketentuan yang berbeda.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang keempat, yang sudah dikenalkan sejak kita masih di bangku sekolah dasar. Dengan memahami jenis-jenis zakat dan pengertiannya, kita akan lebih mengerti pentingnya melaksanakan kewajiban ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai macam-macam zakat, mari kita simak penjelasan berikut.

Pengertian Zakat

Pengertian zakat dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu bahasa dan istilah. Secara bahasa, zakat berarti tumbuh, berkembang, subur, atau bertambah. 

Sedangkan menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima zakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Zakat juga dapat diartikan sebagai sarana untuk membersihkan diri. Setiap muslim yang sudah baligh, merdeka, dan berakal diwajibkan untuk membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat harta, jika harta yang dimilikinya telah mencapai nisab yang ditentukan.

Orang yang mengeluarkan zakat disebut sebagai Muzakki. Apakah kamu sudah familiar dengan istilah ini?

Macam-macam Zakat

Pada dasarnya, macam-macam zakat tidak hanya mencakup zakat fitrah dan zakat maal. Terdapat beberapa jenis zakat lainnya yang juga penting untuk kamu ketahui. Berikut ini adalah beberapa jenis zakat yang perlu diperhatikan:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap umat Islam yang masih hidup, termasuk bayi yang baru lahir. Zakat ini harus dikeluarkan selama bulan Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri.

Jumlah zakat fitrah yang perlu dibayar oleh setiap individu adalah sekitar 3,5 liter dari makanan pokok yang umum di daerah masing-masing. 

Misalnya, jika nasi adalah makanan pokok di daerahmu, maka kamu diwajibkan untuk mengeluarkan 3,5 liter beras sebagai zakat fitrah.

Melalui pelaksanaan zakat fitrah, umat Islam yang sedang berpuasa dapat menjaga diri dari perbuatan dosa dan ucapan yang tidak baik. Bukankah tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk membersihkan hati dan diri?

Syarat Sah dan Syarat Wajib Zakat Fitrah

Agar zakat yang kita keluarkan diterima oleh Allah, tentunya ada sejumlah syarat sah dan syarat wajib yang harus dipenuhi.

Syarat sah zakat fitrah antara lain adalah:

  • Niat untuk mengeluarkan zakat fitrah dan menyalurkannya kepada yang berhak
  • Zakat dikeluarkan pada waktunya, yaitu selama bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri

Sedangkan syarat wajib zakat fitrah meliputi:

  • Muslim, baik pria maupun wanita, termasuk anak-anak dan orang tua
  • Masih hidup hingga malam hari raya Idul Fitri atau hari terakhir Ramadhan
  • Memiliki kelebihan makanan pokok yang lebih dari kebutuhan dirinya, keluarga, dan orang yang menjadi tanggungannya pada malam dan hari raya Idul Fitri

2. Zakat Maal (Harta)

Selain zakat fitrah, ada juga zakat maal yang bertujuan untuk membersihkan harta. Zakat jenis ini dikenakan pada segala sesuatu yang dimiliki atau dikuasai seseorang dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Sesuatu dapat dikategorikan sebagai harta atau maal jika bisa dimiliki, disimpan, dikuasai, serta memberikan manfaat. Contohnya adalah rumah, mobil, uang, emas, perak, dan sebagainya. 

Namun, hal-hal yang tidak dapat dimiliki meskipun memiliki manfaat, seperti sinar matahari dan udara, tidak termasuk dalam kategori maal.

Namun, tidak semua harta wajib dikeluarkan zakat maalnya. Mengapa demikian? Karena ada ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu hanya harta yang telah mencapai nishab dan haul yang wajib dizakati.

Syarat Wajib Zakat Maal

Persentase zakat maal yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari jumlah harta yang telah mencapai nishab. Namun, ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk melaksanakan zakat maal ini, yaitu:

  • Kepemilikan yang sempurna
  • Harta yang berkembang atau berpotensi produktif
  • Mencapai nishab, yaitu setara dengan harga 85 gram emas atau 595 gram perak
  • Harta yang melebihi kebutuhan pokok pemiliknya
  • Terbebas dari hutang
  • Kepemilikan harta dalam satu tahun penuh atau mencapai haul

3. Zakat Penghasilan

Macam zakat selanjutnya adalah zakat penghasilan, yang merupakan bagian dari zakat maal dan wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan atau penghasilan rutin yang mengikuti prinsip syariah.

Zakat penghasilan ini juga dikenal dengan sebutan zakat profesi atau zakat pendapatan.

Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), penghasilan yang dimaksud dalam zakat ini meliputi gaji, honor, upah, atau pendapatan lainnya yang diperoleh dengan cara halal, baik secara rutin maupun dari pekerjaan bebas.

Lantas, siapa yang wajib mengeluarkan zakat penghasilan atau zakat profesi? Berdasarkan SK BAZNAS Tahun 2021, nishab zakat pendapatan dan jasa adalah setara dengan harga 85 gram emas, yaitu sekitar Rp 79.738.415 per tahun. 

Artinya, penghasilan atau pendapatan bulanan yang mencapai Rp 6.644.868 sudah wajib dikeluarkan zakat penghasilan.

Zakat penghasilan harus ditunaikan setiap bulan jika penghasilan sudah mencapai nishab. Caranya adalah dengan membagi harga 85 gram emas dengan 12 bulan, atau mengikuti nilai yang telah disebutkan di atas. 

Besaran zakat penghasilan adalah 2,5% dari penghasilan yang diterima. Jika penghasilan per bulan belum mencapai nishab, kamu bisa mengumpulkan penghasilan selama satu tahun. 

Zakat penghasilan baru dapat ditunaikan setelah penghasilan bersih seorang muslim mencapai nishab.

4. Zakat Pertanian

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim. Salah satu jenis zakat yang perlu diketahui adalah zakat pertanian. Sebagaimana namanya, zakat ini termasuk dalam kategori zakat harta atau maal. 

Zakat pertanian mencakup hasil pertanian seperti sayur mayur, buah-buahan, umbi-umbian, biji-bijian, dan tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis atau nilai jual.

Sebagai bagian dari zakat, zakat pertanian wajib dikeluarkan apabila hasil pertanian tersebut sudah mencapai nishab. Kewajiban zakat ini didasarkan pada berbagai dalil dan hadis yang menegaskan pentingnya menunaikan zakat.

Syarat dan Ketentuan Zakat Pertanian

Penasaran seperti apa syarat dan ketentuan zakat pertanian?

  • Sawah atau kebun milik sendiri
  • Mencapai nishab
  • Biaya operasional

Setelah memasuki musim panen, petani diwajibkan untuk mengeluarkan zakat pertanian tanpa harus menunggu haul. Nishab atau batas minimal dari hasil pertanian yang harus dikeluarkan zakatnya adalah 5 wasaq, yang setara dengan 653 kg gabah atau 522 kg beras.
Dalam zakat pertanian, terdapat dua ketentuan mengenai persentase besaran zakat yang harus dikeluarkan. Tanaman yang diairi dengan air hujan atau mata air dikenakan zakat sebesar 10 persen. 

Sedangkan untuk tanaman yang memerlukan biaya pengairan, zakat yang dikenakan adalah sebesar 5 persen dari nilai nishab yang telah ditentukan, seperti yang telah disebutkan di atas.

5. Zakat Hasil Ternak

Zakat hasil ternak, sebagaimana yang terlihat dari namanya, adalah zakat yang harus dibayar atas hasil ternak yang telah mencapai batas tertentu menurut ketentuan agama Islam. 

Hewan ternak yang dimaksud meliputi unta, sapi, domba, kerbau, kambing, dan unggas. Besaran zakat yang harus dikeluarkan untuk setiap jenis ternak berbeda, tergantung pada kategori hewan tersebut, apakah besar, sedang, atau kecil. 

Selain itu, masa kepemilikan (haul) untuk zakat hasil ternak adalah satu tahun untuk setiap jenis hewan yang wajib dizakati. Jika sudah memenuhi kriteria, pastikan untuk menyiapkan anggaran untuk zakat hasil ternak.

Syarat Zakat Hasil Ternak

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan menunaikan zakat hasil ternak, antara lain:

  • Telah mencapai nisab dan haul yang ditentukan
  • Hewan ternak digunakan untuk keperluan produksi
  • Merupakan hewan ternak yang digembalakan

6. Zakat Perniagaan

Zakat perniagaan atau perdagangan adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang memperoleh keuntungan dari aktivitas jual beli harta atau aset. 

Zakat ini dihitung dari aset usaha yang kemudian dikurangi dengan utang jangka pendek, yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun.

Harta yang termasuk dalam zakat perniagaan mencakup segala jenis usaha yang melibatkan transaksi jual beli, termasuk toko grosir dan eceran. Beberapa elemen yang perlu dicatat dalam perniagaan adalah modal, aktiva lancar, dan utang.

Syarat dan Ketentuan Zakat Perniagaan

Seperti halnya zakat lainnya, termasuk berbagai jenis zakat maal, zakat perniagaan juga memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemilik harta. Aset yang dimiliki harus menghasilkan keuntungan dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Usaha telah berjalan selama satu tahun atau lebih
  • Harta merupakan gabungan dari perdagangan awal dan akhir
  • Mencapai nisab sekitar 20 dinar atau 85 gram emas
  • Persentase zakat perniagaan adalah 2,5 persen
  • Zakat dapat dikeluarkan dalam bentuk uang maupun barang
  • Kewajiban ini berlaku bagi pemilik usaha dagang maupun perseroan
  • Pembagian zakat diterapkan kepada anggota perusahaan yang beragama Islam

Tujuan Zakat

Dengan memahami pengertian zakat dan berbagai jenisnya, kamu mungkin bisa menyimpulkan apa sebenarnya tujuan dari zakat. Beberapa tujuan zakat antara lain:

  • Membantu menyelesaikan masalah bagi mereka yang berhak menerima zakat, seperti gharimin, mustahik, ibnu sabil, dan golongan lainnya
  • Mempererat tali persaudaraan antar sesama umat
  • Menghilangkan sifat kikir di kalangan pemilik harta
  • Mengurangi rasa iri dan dengki terhadap orang lain yang lebih beruntung
  • Mendidik masyarakat untuk berinfak dan memberi kepada yang membutuhkan
  • Sebagai wujud dari iman
  • Menyembuhkan hati dan mengurangi kecintaan terhadap dunia
  • Menumbuhkan rasa simpati
  • Menghindarkan diri dari kekufuran
  • Menjadi sumber dana untuk pembangunan sarana dan prasarana

Manfaat Zakat

Sudahkah kamu mengetahui berbagai jenis zakat fitrah dan zakat lainnya? Selain mengetahui jumlah jenis zakat, apakah kamu juga paham tentang manfaat zakat? Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari menunaikan zakat, di antaranya:

1. Penyempurna Iman

Salah satu manfaat dari menunaikan zakat adalah sebagai penyempurna iman seseorang. Ini merupakan bentuk cinta seorang hamba kepada Allah. 

Zakat adalah salah satu pilar dalam agama Islam dan merupakan bagian dari rukun Islam. Tujuan zakat adalah untuk melengkapi kewajiban yang telah diamanatkan oleh agama kepada umat Islam.

2. Sebagai Bukti Keimanan dan Ketaatan

Manfaat zakat yang kedua masih berkaitan dengan yang pertama, yaitu berkaitan dengan keimanan. Dengan menunaikan zakat, seorang hamba membuktikan bahwa ia benar-benar beriman kepada Allah.

Saat menunaikan zakat, umat Islam tidak mengharapkan imbalan duniawi, melainkan ketenangan, pahala, dan kebaikan dari Allah.

3. Membersihkan Hati dan Diri

Mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar bahwa zakat dapat membersihkan hati dan diri. Mereka yang menunaikan zakat, seperti zakat mal, termasuk dalam golongan orang dermawan. 

Ini berarti mereka tidak termasuk dalam kelompok orang yang kikir atau terlalu mencintai harta dunia. Orang yang terbiasa memberi, baik berupa uang, tenaga, pengetahuan, maupun kebaikan lainnya, akan merasakan ketenangan dan rasa lengkap dalam dirinya.

Perasaan ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang ikhlas dalam memberi kepada sesama. Oleh karena itu, zakat memiliki manfaat besar dalam membersihkan hati dan diri, serta membimbing orang untuk melakukan kebaikan lainnya.

4. Menjadi Penenang Hati

Bagi sebagian orang, mencari ketenangan batin bisa menjadi hal yang sulit. Namun, zakat dapat menjadi salah satu cara untuk menenangkan hati, terutama jika dilakukan dengan ikhlas. 

Mengapa demikian? Karena zakat dapat menjadi sarana untuk melatih diri menjadi pribadi yang ikhlas dalam berbagi. Pada akhirnya, semua harta yang dimiliki adalah titipan dari Allah.

Menunaikan zakat dengan tulus, tanpa paksaan, akan membentuk pribadi yang lebih ikhlas dalam berbuat kebaikan. 

Oleh karena itu, zakat bisa menjadi langkah awal untuk melakukan berbagai kebaikan lainnya, karena kebiasaan berbuat baik sudah tertanam dengan ikhlas.

5. Membentuk Kebiasaan dalam Membantu Sesama

Rasa persaudaraan antar sesama akan semakin terjalin melalui zakat. Selain membantu orang lain, berzakat juga menumbuhkan perasaan bahwa kita memiliki banyak saudara yang berhak mendapatkan perlakuan baik.

Bukankah Allah dan Islam selalu mengajarkan kebaikan? Kebaikan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya tidak ternilai dan tidak bisa diukur.

Perbedaan Zakat dan Wakaf

Zakat adalah salah satu cara untuk menyalurkan harta kepada mereka yang berhak menerimanya. Selain zakat, ada juga wakaf sebagai sarana untuk berbagi. Namun, zakat dan wakaf memiliki perbedaan, terutama dalam hal tujuan penyalurannya.

Sebagai contoh, zakat penghasilan bertujuan untuk membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan kemudahan bagi orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu, wakaf lebih bersifat menyerahkan harta kepada individu atau lembaga yang dapat dipercaya, agar harta tersebut digunakan untuk kepentingan umat secara bersama.

Hukum wakaf adalah sunnah muakkad, yang berarti meskipun tidak melakukan wakaf tidak berdosa, mereka yang mampu berwakaf akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan Rasul-Nya.

Berbeda dengan zakat, wakaf tidak memiliki jumlah tertentu yang menjadi acuan perhitungannya. Ini berarti kamu bisa mengeluarkan berapa pun jumlah yang kamu mampu, selama tujuannya untuk kemaslahatan umat. 

Sedangkan zakat, baik itu zakat fitrah, zakat penghasilan, atau zakat mal, memiliki aturan perhitungan yang sudah ditentukan.

Tentunya, perhitungan zakat ini bisa dipelajari dengan mengacu pada sumber-sumber yang terpercaya, sehingga kamu bisa menghindari kesalahan dalam perhitungan zakat.

Sebagai penutup, macam-macam zakat memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan, yang perlu dipahami agar dapat dilaksanakan dengan baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index