Jepang Lumpuh Akibat Gelombang Salju Terparah dalam Beberapa Tahun Terakhir Transportasi Terganggu

Kamis, 06 Februari 2025 | 13:46:53 WIB
Jepang Lumpuh Akibat Gelombang Salju Terparah dalam Beberapa Tahun Terakhir Transportasi Terganggu

JAKARTA - Jepang saat ini tengah menghadapi salah satu tantangan musim dingin terberat, dengan gelombang salju parah yang melumpuhkan sebagian besar wilayah negara tersebut. Salju tebal menyelimuti berbagai daerah, membawa suhu terendah yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama transportasi. Situasi ini diperburuk oleh peringatan akan hujan salju lebat yang dilaporkan akan berlanjut sampai akhir pekan ini.

Sejak awal pekan ini, penduduk di daerah terdampak harus berjuang keras. Mereka terpaksa menggali kendaraan yang terkubur salju dalam waktu singkat. "Gelombang dingin ini adalah salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir," terang seorang pejabat dari badan meteorologi Jepang.

Pulau Hokkaido di bagian utara serta sejumlah daerah di sepanjang pesisir Laut Jepang adalah yang paling parah terkena dampaknya. Akibat kondisi ini, maskapai penerbangan domestik terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan yang menghubungkan kota-kota di wilayah tersebut dengan ibu kota, Tokyo. Tak hanya itu, layanan kereta api di beberapa bagian Jepang tengah juga dihentikan, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Kyodo. Di beberapa area, salju tebal telah memblokade jalan, memaksa pejabat untuk mengingatkan pengendara agar menggunakan ban khusus musim dingin guna mencegah kecelakaan.

Di kota Shirakawa, yang terletak di Prefektur Gifu, ketebalan salju telah mencapai 129 cm hanya dalam kurun waktu dua hari, menjadikannya rekor tertinggi menurut catatan badan meteorologi. Kondisi serupa juga dialami di Joetsu, Prefektur Niigata, dan Honbestu, Hokkaido, di mana ketebalan salju hampir mencapai satu meter.

Pemerintah setempat bersama badan cuaca memperingatkan bahwa kondisi atmosfer yang sangat tidak stabil berpotensi mendatangkan hujan salju dalam jumlah besar dalam beberapa hari ke depan. Peringatan tersebut mencakup wilayah pesisir Pasifik yang biasanya jarang mengalami salju. Pejabat mengimbau masyarakat di daerah yang diprediksi akan terkena hujan salju lebat untuk menghindari perjalanan yang tidak mendesak, demi keselamatan dan kelancaran lalu lintas.

Ironisnya, cuaca hangat yang tak biasa sepanjang Januari sempat menimbulkan kekhawatiran bagi penyelenggara Festival Salju Sapporo tahun ini. Festival ini terkenal menampilkan sekitar 200 patung es dan salju yang mulai dipamerkan pekan ini. Saat warga mulai membuat patung di bulan sebelumnya, salju nyaris tak menutupi jalanan di Sapporo, kota terbesar di Hokkaido. Kondisi tersebut memaksa panitia untuk mengimpor salju dari kota-kota lain di sekitarnya, dengan total yang setara dengan 2.500 truk berkapasitas 10 ton.

Beberapa kreasi paling menarik dari festival tersebut termasuk patung bintang bisbol Jepang terkenal, Shohei Ohtani, bersama anjingnya Dekopin, serta replika setinggi 12 meter dari bekas gedung pemerintah prefektur Hokkaido. Sekitar 80% dari karya seni yang dipamerkan dibuat oleh pemahat lokal, menambah kebanggaan pada festival tahunan tersebut.

Seluruh aspek kehidupan masyarakat Jepang saat ini sedang diuji oleh kekuatan alam. Tidak hanya menutup akses transportasi dan memengaruhi ekonomi setempat, tetapi juga menguji daya tahan serta solidaritas penduduk dalam menghadapi musim dingin yang ekstrim ini. Dengan kondisi yang diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti anjuran keselamatan demi mengurangi risiko yang mungkin terjadi di tengah cuaca ekstrem ini.

Terkini