JAKARTA - Rencana baru dari maskapai penerbangan AirAsia untuk membuka rute penerbangan Tawau-Tarakan-Balikpapan kini semakin dekat menjadi kenyataan. Inisiatif tersebut muncul setelah pertemuan penting antara Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau dan pejabat tinggi Malaysia, termasuk Ahli Dewan Undangan Negeri Sabah, YB Datuk Nizam bin Datuk Seri Panglima Abu Bakar Titingan. Respon positif terhadap rencana ini juga diberikan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Zainal Arifin Paliwang menekankan pentingnya membuka kembali jalur udara yang menghubungkan Kalimantan Utara dan Tawau, Malaysia. "Permohonan disampaikan untuk kembali menjadikan Bandara Juwata, Tarakan sebagai bandara internasional. Sehingga dapat digunakan untuk membuka jalur penerbangan Tarakan-Tawau," kata Zainal Arifin Paliwang saat berkunjung ke KRI Tawau. Proses ini diharapkan akan mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk merealisasikan rencana pembukaan jalur penerbangan ini.
Pembukaan Kembali Jalur Udara dan Peluang Ekonomi
Pertemuan antara Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, dan YB Datuk Nizam bin Datuk Seri Panglima Abu Bakar Titingan menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas udara untuk mendukung kerjasama ekonomi perbatasan serta hubungan sosial dan budaya antara kedua negara. Tawau merupakan kota yang berbatasan langsung dengan beberapa wilayah di Kalimantan Utara seperti Nunukan dan Tarakan, sehingga pembukaan jalur penerbangan ini dianggap strategis.
Konsul RI Tawau menyambut baik rencana ini dan menegaskan, "Dengan memperhatikan posisi geografis di mana Tawau berbatasan langsung dengan wilayah di Kalimantan Utara, rencana penerbangan ini berpotensi besar dalam meningkatkan interaksi dan pertukaran di berbagai sektor."
YB Datuk Nizam juga menyatakan harapannya bahwa Ibu Kota Negara (IKN) baru di Indonesia akan membawa dampak positif bagi negara bagian Sabah, Malaysia. "Kami berharap dengan diresmikannya IKN, wilayah sabah khususnya yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara dan Timur dapat merasakan dampak dari pembangunan tersebut," jelasnya.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Pembukaan jalur penerbangan Tawau-Tarakan-Balikpapan diharapkan dapat meningkatkan volume arus orang dan barang antara Kalimantan Utara dan negara bagian Sabah, Malaysia. Hal ini akan membuka berbagai peluang baru, baik dalam sektor pariwisata, ekonomi, maupun sosial budaya antara kedua negara. Konektivitas yang lebih baik di kawasan perbatasan dapat menjadi pendorong utama untuk perkembangan ekonomi daerah.
"Dengan adanya jalur penerbangan ini, diharapkan akan terjadi pertumbuhan signifikan dalam kerjasama ekonomi, pariwisata dan sosial budaya antara Indonesia dan Malaysia," tambah Zainal Arifin Paliwang.
Dukungan Pemerintah dan Langkah Selanjutnya
Memastikan dukungan dari Pemerintah Pusat Indonesia untuk mengizinkan Bandara Juwata di Tarakan berfungsi kembali sebagai bandara internasional. Hal ini diperlukan agar rencana pembukaan jalur penerbangan internasional dapat segera direalisasikan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan pihak terkait di Malaysia diharapkan dapat terus berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan rencana ini. Jika terealisasi, rute penerbangan baru ini tidak hanya akan memberi manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia.
Dengan dukungan yang kuat dari pihak-pihak terkait, rencana ini diharapkan dapat segera terealisasi, membuka babak baru dalam hubungan ekonomi dan sosial budaya antara Kalimantan Utara dan negara bagian Sabah di Malaysia. Pengembangan ini menandai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas regional dan mengoptimalkan potensi ekonomi wilayah perbatasan.