PGN dan Universitas Udayana: Mengembangkan Kebijakan untuk Transisi Energi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:45:41 WIB

Bali – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, telah menjalin kolaborasi dengan Universitas Udayana untuk meningkatkan pengelolaan energi dan mencari terobosan dalam solusi energi. Kerja sama ini dilakukan dalam rangka Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC 2024).

Mirza Mahendra, Direktur Program Pembinaan Ditjen Migas Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) ke depan adalah keekonomian dan integrasi pengaturan antara sektor hulu dan hilir. "Kami memiliki tanggung jawab dari Presiden untuk mencapai swasembada energi, agar ketergantungan pada energi impor tidak merugikan ekonomi Indonesia. Diversifikasi energi menjadi hal yang krusial dalam pengelolaan energi kita," katanya.

Ia juga menekankan bahwa untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, transisi energi adalah kunci. Gas bumi dinilai sebagai energi fosil yang paling ramah lingkungan, sehingga menjadi pilihan utama. "Itulah sebabnya PGN berkomitmen untuk menyediakan energi yang lebih baik dari sisi lingkungan," ujarnya.

Saat ini, meskipun cadangan gas masih mencukupi, tantangan yang dihadapi adalah pengembangan infrastruktur untuk distribusi gas kepada masyarakat menuju NZE 2060.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menekankan pentingnya kerja sama dengan dunia akademis untuk mengembangkan penelitian yang inovatif dalam pengelolaan energi di masa depan. "Kolaborasi dengan Universitas Udayana juga bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang energi," jelasnya.

Rektor Universitas Udayana, Prof. I Ketut Sudarsana, menyatakan bahwa kerja sama dalam bidang penelitian energi baru terbarukan adalah komitmen bersama untuk mengurangi jejak karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ia berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai transisi energi.

PGN dan Universitas Udayana sepakat bahwa gas bumi dapat berfungsi sebagai energi transisi yang penting dalam peralihan menuju energi baru terbarukan. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu generasi mendatang untuk lebih peka terhadap isu-isu energi dan siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang semakin digital.

Prof. Sudarsana berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal yang positif. Arief juga menyatakan harapannya agar kerja sama ini bisa menghasilkan kontribusi yang konstruktif bagi pengembangan pemanfaatan gas bumi. Selain itu, PGN ingin meningkatkan pemahaman tentang gas bumi di kalangan mahasiswa Universitas Udayana. Di Bali, PGN akan memperkenalkan produk gas bumi non-pipeline seperti CNG dan LNG, mengingat minimnya infrastruktur pipa di wilayah tersebut.

"Sebagai bagian dari persiapan menuju energi baru terbarukan, kami juga melihat potensi dalam pengembangan energi hidrogen. PGN akan mengeksplorasi arah ini sebagai bagian dari strategi untuk mendukung inisiatif bisnis rendah karbon dalam upaya mencapai Net Zero Emission 2060," tutup Arief.

Terkini