Laba Bank Mega Syariah Menurun di Kuartal III/2024, Efisiensi dan Profitabilitas Tertekan

Laba Bank Mega Syariah Menurun di Kuartal III/2024, Efisiensi dan Profitabilitas Tertekan

JAKARTA — PT Bank Mega Syariah melaporkan laba bersih sebesar Rp136,17 miliar pada kuartal III/2024, mengalami penurunan sebesar 28,79% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp191,21 miliar.

Penurunan laba ini disebabkan oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang turun 19,49% secara tahunan (YoY), menjadi Rp450,6 miliar pada September 2024 dari Rp559,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, margin operasi bersih (net operation margin/NOM) Bank Mega Syariah juga merosot 63 basis poin (bps), dari 1,98% pada September 2023 menjadi 1,35% di tahun ini.

Pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan signifikan sebesar 21,7% YoY, menjadi Rp26,54 miliar dibandingkan Rp33,89 miliar pada tahun sebelumnya.

Efisiensi Bank Mega Syariah menunjukkan pelemahan, terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang meningkat 738 bps, dari 75,48% pada September 2023 menjadi 82,86% di periode yang sama tahun 2024. Kenaikan rasio BOPO ini mencerminkan berkurangnya efisiensi operasional bank.

Rasio profitabilitas bank juga melemah. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun dari 2% pada September 2023 menjadi 1,46% pada September 2024. Penurunan ini menunjukkan berkurangnya kemampuan bank dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Sementara itu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turun dari 10,47% menjadi 7,07% pada periode yang sama.

Dari sisi penyaluran pembiayaan, total pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah mencapai Rp7,26 triliun per September 2024, sedikit menurun sebesar 2,41% dibandingkan Rp7,44 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, total aset bank meningkat 14,41% YoY menjadi Rp16,9 triliun pada September 2024.

Bank Mega Syariah mencatat perbaikan pada rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) secara gross, yang turun menjadi 0,91% dari 0,95% pada tahun sebelumnya. Namun, rasio NPF net meningkat tipis dari 0,72% menjadi 0,78%.

Dari segi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) menurun 8,74% YoY menjadi Rp9,58 triliun pada kuartal III/2024, dibandingkan Rp10,5 triliun di periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Mega Syariah tumbuh 5,71% YoY, menjadi Rp3,36 triliun dari Rp3,18 triliun.

Kinerja ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Bank Mega Syariah dalam mempertahankan efisiensi dan profitabilitas di tengah dinamika operasional pada 2024.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index