JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan layanan perbankan bagi warga binaan dan pegawai, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bontang menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bontang melalui perjanjian kerja sama yang baru saja ditandatangani. Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Ruang Kepala Lapas Kelas IIA Bontang dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua belah pihak.
Kerja sama ini dirancang untuk mempermudah akses layanan keuangan bagi warga binaan dan anggota staf Lapas. Inisiatif ini mencakup berbagai aspek layanan keuangan, seperti penyediaan rekening tabungan, layanan pembayaran digital, hingga peningkatan literasi keuangan di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Bontang, Suranto, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam rangka mendukung pembinaan bagi warga binaan agar lebih siap menjalani kehidupan setelah menyelesaikan masa pidana mereka. "Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan BRI ini karena akan memberikan manfaat besar bagi warga binaan, terutama dalam hal pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan modern. Selain itu, layanan ini juga akan mempermudah transaksi bagi pegawai Lapas," ujar Suranto.
Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI Bontang, Pandu Ksuma Wardhana, menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan layanan terbaik bagi Lapas Kelas IIA Bontang. "Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi perbankan yang inklusif dan aman bagi seluruh masyarakat, termasuk Warga Binaan. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka di masa mendatang," katanya.
Selain penandatanganan kerja sama, acara tersebut juga diisi dengan diskusi mengenai program pembinaan dan edukasi. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga binaan dan pegawai tentang manajemen keuangan yang baik. Menurut Pandu, literasi keuangan adalah bagian penting dari program ini, "Kami juga berfokus pada edukasi finansial, yang dapat membantu warga binaan dalam pengelolaan keuangan mereka setelah bebas nanti."
Harapan lainnya dari inisiatif ini adalah terwujudnya sistem keuangan yang lebih transparan, aman, dan efisien di lingkungan Lapas Kelas IIA Bontang. Kerja sama dengan BRI ini diharapkan mampu mengurangi kesenjangan literasi keuangan di kalangan warga binaan, dan memberikan pelatihan berkelanjutan bagi mereka maupun pegawai Lapas.
Proyek kolaboratif ini juga merupakan langkah konkret dalam mendukung program nasional Kementerian Hukum dan HAM, di mana reformasi bidang pemasyarakatan tengah gencar dilakukan guna mencapai visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan Asta Cita yang mengedepankan pembaruan layanan publik ke arah yang lebih baik.
Kerja sama strategis antara Lapas Bontang dan BRI ini tidak hanya memfokuskan pada penyediaan layanan perbankan, tetapi juga menjadi katalisator reformasi pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Dengan menyertakan komponen literasi keuangan, diharapkan warga binaan memiliki keterampilan manajemen keuangan yang memadai untuk menopang kehidupan mereka setelah bebas.
Di era digital ini, penting bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk mereka yang berada di balik jeruji, untuk memiliki pengetahuan dan akses terhadap layanan keuangan modern. Oleh karena itu, langkah Lapas Bontang dalam menggandeng BRI merupakan contoh langkah inovatif yang patut dicontoh oleh lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi model bagi pengelolaan keuangan di lembaga pemasyarakatan, tetapi juga membawa dampak positif di masyarakat luas, terutama dalam hal inklusi keuangan dan perbaikan sosial ekonomi bagi mantan warga binaan. Dengan begitu, mereka dapat lebih mudah beradaptasi dan diterima kembali di tengah masyarakat setelah selesai menjalani hukumannya.