Pengeluaran tak terduga sering kali menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mengelola keuangan.
Pernahkah kamu merasa sudah membuat anggaran bulanan dengan cermat, namun tetap saja pengeluaran melampaui batas yang telah ditetapkan?
Ini adalah hal yang umum terjadi dan dialami oleh banyak orang. Jika kamu sudah mulai membuat anggaran bulanan, itu berarti kamu sudah selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuan keuanganmu.
Bagi kamu yang belum memulai, jangan khawatir, karena tidak ada kata terlambat untuk memulai. Mengatur keuangan demi masa depan yang lebih baik adalah langkah yang tepat.
Memang, pada awalnya mungkin terasa sulit untuk menjaga pengeluaran tetap sesuai anggaran, tetapi seiring waktu, kamu akan terbiasa. Kuncinya adalah disiplin, komitmen, dan keteguhan pada rencana yang telah dibuat.
Namun, jika kamu tidak berhati-hati, anggaran bulanan bisa dengan mudah membengkak akibat pengeluaran tidak terduga yang sering kali diabaikan.
Hal ini terjadi karena banyak orang hanya memperhitungkan pengeluaran rutin tanpa memperhitungkan biaya-biaya yang muncul di luar rencana.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa pengeluaran tak terduga dapat terjadi kapan saja dan mempengaruhi anggaran yang telah disusun. Untuk itu, penting untuk mempersiapkan anggaran yang lebih fleksibel dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Pengeluaran Tak Terduga yang Bisa Ganggu Anggaran Keuangan
Pengeluaran tak terduga sering kali datang tanpa peringatan dan melampaui anggaran yang telah disusun sebelumnya. Biasanya, biaya ini muncul secara tiba-tiba, membuat kamu kesulitan untuk mempersiapkan diri menghadapinya.
Selain sifatnya yang mendesak, sulit juga untuk memperkirakan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini membuatmu terjebak dalam situasi di mana menutupi pengeluaran tersebut menjadi tantangan besar.
Jika biayanya terlalu tinggi, kamu bahkan bisa terpaksa mencari pinjaman untuk menutupi kebutuhan tersebut.
Untuk menghindari hal ini, langkah pertama yang bisa diambil adalah dengan membuat daftar kemungkinan pengeluaran mendadak yang bisa saja terjadi dalam kehidupanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap dalam menghadapi kondisi tersebut.
1. Biaya Rumah Sakit
Sama halnya dengan kecelakaan kendaraan, datangnya penyakit adalah musibah yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, biaya berobat seharusnya termasuk dalam daftar pengeluaran tidak terduga.
Meskipun menjaga pola hidup sehat bisa mengurangi risiko, sebagai manusia, kita tidak bisa tahu kapan kita akan jatuh sakit.
Ada berbagai faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti perubahan cuaca, wabah penyakit, atau kecelakaan, yang semuanya dapat memengaruhi kesehatan.
Untuk menghadapi biaya berobat, kamu bisa mempersiapkannya dengan mengikuti program asuransi kesehatan yang terpercaya.
Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan program asuransi, pastikan kamu memahami dengan baik syarat dan ketentuan serta biaya yang terlibat.
Hal ini penting agar kamu tidak menemui kendala saat mengajukan klaim ke perusahaan asuransi di kemudian hari. Selain itu, pastikan kamu juga menyisihkan dana untuk pengobatan atau biaya rumah sakit yang mungkin tidak dapat ditanggung oleh asuransi.
2. Perbaikan Kendaraan
Selain peralatan rumah tangga, pengeluaran tidak terduga juga bisa datang dari kendaraan pribadi, seperti yang dilaporkan oleh The Balance Money.
Mulai dari ban bocor hingga kerusakan pada mesin, kamu harus siap menghadapi pengeluaran mendadak sejak awal membeli kendaraan.
Jika terjadi kerusakan akibat kecelakaan atau kejadian tak terduga lainnya, sebaiknya dana darurat untuk kendaraan dipisahkan dari dana pemeliharaan kendaraan itu sendiri.
Untuk mengurangi beban finansial, pertimbangkan untuk mengambil produk asuransi kecelakaan atau kendaraan yang dapat memberikan perlindungan saat dibutuhkan.
3. Biaya Hadiah atau Kado
Memberikan hadiah sering kali menjadi pengeluaran tidak terduga yang umum terjadi. Biasanya, hal ini baru terlintas ketika kamu menerima undangan untuk menghadiri sebuah acara, seperti pernikahan, ulang tahun, kelahiran bayi, dan sebagainya.
Meskipun pemberian hadiah tidak dilakukan setiap saat, bayangkan jika dalam sebulan kamu harus membeli beberapa hadiah untuk acara-acara yang berbeda.
Tanpa adanya pos anggaran khusus untuk ini, bisa saja anggaran bulananmu membengkak dan membuatmu kesulitan untuk menabung.
4. Biaya Saat Terjadi Musibah
Bencana alam seperti tsunami, longsor, angin puting beliung, dan lainnya adalah kejadian yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Selain itu, kerusakan atau kerugian materi yang ditimbulkan dari bencana alam juga sulit untuk diperkirakan dengan akurat.
Oleh karena itu, langkah terbaik yang bisa diambil adalah dengan menyiapkan dana darurat sebanyak mungkin untuk mengatasi dampak dari bencana alam yang mungkin terjadi.
Selain itu, pengeluaran tidak terduga juga bisa muncul akibat kebakaran. Walaupun bukan termasuk bencana alam, kebakaran bisa terjadi kapan saja dan bisa menimbulkan kerugian besar.
Kebakaran tidak hanya bisa disebabkan oleh kelalaian di rumah sendiri, tetapi juga bisa terjadi akibat kebakaran di tempat tinggal orang lain yang meluas ke rumah di sekitarnya.
Musibah ini benar-benar di luar kendali. Seperti halnya kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian orang lain, kebakaran bisa menimpa siapa saja.
Oleh karena itu, selalu pastikan untuk memiliki nomor pemadam kebakaran yang siap dihubungi agar api dapat dipadamkan dengan cepat dan efektif.
5. Perbaikan Rumah
Apakah kamu merencanakan renovasi rumah? Jika iya, pastikan untuk memasukkan biaya tak terduga dalam anggaran renovasi yang telah disusun. Pasalnya, sering kali renovasi atau pembangunan rumah melampaui perkiraan biaya yang telah dibuat sebelumnya.
Terlambatnya pengerjaan bisa menyebabkan biaya tukang membengkak, desain yang tidak sesuai harapan, atau bahkan proses finishing yang memerlukan biaya lebih banyak dari yang diperkirakan.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyiapkan sinking fund agar proses renovasi bisa berjalan lancar tanpa mengganggu tabungan atau pos pengeluaran lainnya.
6. Perbaikan Alat Elektronik
Kerusakan alat elektronik di rumah adalah salah satu pengeluaran tidak terduga yang sering terjadi. Kerusakan ini bisa datang tanpa peringatan, seperti mesin cuci yang rusak, rice cooker yang tidak berfungsi, setrika yang mati, atau saluran air yang tersumbat.
Meskipun beberapa kerusakan peralatan ini kadang bisa diprediksi, karena biasanya sudah ada tanda-tanda kerusakan sebelumnya, ada kalanya kerusakan terjadi secara mendadak tanpa peringatan.
Dalam hal ini, sangat disarankan untuk mulai menyiapkan dana untuk perbaikan atau pembelian peralatan baru. Agar lebih siap menghadapi situasi seperti ini, sebaiknya kamu sudah menyisihkan dana untuk kebutuhan tersebut sejak awal.
7. Biaya Sosial
Sebagai bagian dari masyarakat, sering kali kita merasa ingin membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.
Biaya sosial, seperti uang duka ketika ada yang meninggal dunia, mengirimkan makanan untuk teman yang sakit, atau memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, sering kali menjadi pengeluaran tidak terduga.
Meskipun jumlahnya mungkin tidak besar, sebaiknya biaya sosial ini tetap dimasukkan dalam pos sedekah di anggaran bulanan.
Selain sedekah yang rutin setiap bulan, dengan menambahkan alokasi untuk pos ini, kamu bisa menjaga keuangan tetap sehat. Bahkan jika tidak terpakai, dana ini bisa dialokasikan ke dalam tabungan dana darurat.
8. Belanja Secara Impulsif
Liburan sering kali menjadi waktu yang tepat untuk menikmati waktu luang, memanjakan diri, dan melepaskan penat dari rutinitas.
Dalam liburan, kita sering kali tergoda untuk mencoba makanan enak, mengunjungi tempat wisata, atau bahkan berbelanja impulsif. Tentunya, pengeluaran yang diperlukan bisa cukup besar.
Agar keuangan tidak terganggu dan menghindari utang setelah liburan, penting untuk merencanakan anggaran dengan matang sebelum berlibur.
Jangan lupa untuk menyusun itinerary yang baik, termasuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati liburan tanpa khawatir soal keuangan.
Cara Pengeluaran tidak Terduga
PengeluaMengatasiran tidak terduga adalah biaya yang harus dikeluarkan tanpa perencanaan sebelumnya, sering kali muncul di waktu yang tidak terduga. Pengeluaran ini berada di luar pengeluaran rutin bulanan yang sudah diperkirakan sebelumnya.
Sementara biaya operasional bisa diprediksi karena kamu tahu jumlah dan waktu pengeluarannya, pengeluaran tidak terduga seperti biaya rumah sakit atau perbaikan barang elektronik sulit untuk diprediksi, baik dari segi waktu maupun nominal yang harus dikeluarkan.
Karena pengeluaran tidak terduga tidak bisa diperkirakan, penting untuk mempersiapkan dana agar tidak mengganggu perencanaan keuanganmu.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola dan mengatasi pengeluaran tidak terduga di masa depan.
1. Tetap Pada Rencana Awal
Mulailah dengan menghitung pengeluaran tidak terduga yang kamu keluarkan tahun lalu. Apakah itu biaya rumah sakit, membeli hadiah untuk kerabat saat Idul Fitri, atau biaya perbaikan barang elektronik?
Setelah mengetahui total pengeluaran tersebut, alokasikan dana untuk pengeluaran tidak terduga dalam perencanaan keuanganmu, khususnya untuk dana darurat.
Menabung untuk dana darurat dari pendapatan bulanan akan mempermudah kamu dalam menghadapi pengeluaran mendadak di masa depan.
Mulailah dengan jumlah kecil atau jika memungkinkan, sisihkan sebagian dari pendapatan tambahan seperti pekerjaan sampingan untuk dana darurat.
Kunci utamanya adalah tetap pada rencana awal. Jika kamu mengelola keuangan dengan baik, pastikan biaya operasional, tabungan jangka pendek, dan investasi tidak terganggu oleh pengeluaran tidak terduga.
Jika hal ini terus terjadi, target finansial yang telah ditetapkan bisa saja tidak tercapai.
2. Memanfaatkan Kreativitasmu
Salah satu pengeluaran tidak terduga yang sering kali memakan biaya cukup besar adalah membeli hadiah untuk kerabat terdekat di hari-hari besar, seperti Idul Fitri atau Natal.
Hari-hari spesial ini menjadi momen yang tepat untuk berkumpul dan saling bertanya kabar dengan keluarga atau teman. Dalam tradisi tersebut, memberi parsel atau hamper menjadi kebiasaan yang menyemarakkan suasana.
Memberikan hadiah kepada orang terdekat adalah cara yang wajar untuk menunjukkan rasa terima kasih atas dukungan dan kebersamaan mereka.
Namun, harga parsel dan hamper yang cukup mahal bisa menjadi tantangan finansial bagi sebagian orang. Tanpa adanya dana darurat, pengeluaran ini sering kali terpaksa diambil dari tabungan atau investasi.
Agar hal ini tidak terjadi padamu, cobalah untuk memberi hadiah yang kamu buat sendiri. Misalnya, jika ingin memberikan kue, kamu bisa mencari resep kue favorit di internet dan membuatnya sesuai dengan jumlah orang yang ingin diberi.
Jika ingin memberikan barang lain, kamu bisa membeli item-item tersebut secara terpisah dan mengemasnya dengan cara yang kreatif agar terlihat lebih unik dan personal.
Hadiah buatan tangan tidak hanya lebih hemat, tetapi juga memiliki nilai emosional yang lebih bagi penerimanya.
3. Terapkan Manajemen Risiko
Banyak pengeluaran tidak terduga yang muncul akibat gaya hidup. Jika kamu merasa gaya hidupmu sangat berhubungan dengan besarnya biaya tak terduga, kamu perlu menerapkan prinsip pengurangan risiko (risk reduction) dalam manajemen risiko.
Berbeda dengan pendekatan risk avoidance yang mengharuskan kamu untuk menghindari risiko, model risk reduction fokus pada bagaimana kamu dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko yang ada.
Risiko selalu ada, namun kamu memiliki kemampuan untuk menguranginya. Pendekatan ini juga dapat diterapkan untuk mengelola pengeluaran mendadak.
Sebagai contoh, jika biaya perawatan rumah sakit sangat besar, kamu bisa mengurangi risikonya dengan menjaga pola hidup sehat dan mengatur pola makan.
Menghentikan kebiasaan buruk, seperti merokok, juga dapat membantu mengurangi potensi masalah kesehatan. Jika perlu, pertimbangkan untuk mendaftarkan diri pada asuransi kesehatan.
Meskipun kamu harus membayar premi setiap bulan, setidaknya jika terjadi sesuatu, perusahaan asuransi akan menanggung biaya rumah sakit.
Pendekatan yang sama juga bisa diterapkan pada barang elektronik atau kendaraan bermotor. Setiap barang yang menggunakan mesin, seperti smartphone, kulkas, televisi, dan mobil, pasti akan mengalami kerusakan pada waktunya.
Namun, dengan merawat barang-barang tersebut dengan baik dan menggunakan secara bijaksana, kamu bisa memperpanjang umur pakainya.
Sebagai contoh, jika sebuah barang biasanya rusak dalam waktu satu tahun, dengan perawatan yang tepat, barang tersebut bisa bertahan hingga tiga tahun. Ini tentunya dapat mengurangi pengeluaran tidak terduga yang harus kamu keluarkan.
4. Komitmen Terhadap Diri Sendiri
Langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya tidak akan efektif jika kamu tidak memiliki disiplin dan komitmen terhadap perencanaan keuangan yang telah disusun.
Pendapatan bulanan yang kamu terima perlu dialokasikan sesuai dengan kebutuhan yang telah diprioritaskan, dengan nominal yang sudah ditentukan dari awal.
Jangan tergoda untuk menggunakan dana darurat, tabungan, atau rekening investasi hanya karena ada barang yang diinginkan namun tidak sesuai dengan kebutuhanmu.
Komitmen terhadap diri sendiri adalah kunci utama untuk mengelola perencanaan keuangan secara efisien, sehingga pengeluaran yang tidak diinginkan dapat diatasi tanpa mengganggu pencapaian target finansialmu.
5. Buatlah Skala Prioritas
Cara pertama adalah dengan membuat skala prioritas dan mempertimbangkan dengan bijak antara keinginan dan kebutuhan yang hendak dipenuhi. Tentukan kebutuhan yang paling penting dan pastikan kebutuhan tersebut terpenuhi terlebih dahulu.
6. Tidak Semua Pengeluaran Tidak Terduga Harus Dipenuhi
Tidak semua pengeluaran tidak terduga perlu kamu penuhi. Yang perlu dilakukan adalah mempertimbangkan seberapa penting pengeluaran tersebut.
Lihatlah dengan pikiran yang jernih, bukan berdasarkan keinginan semata. Dengan cara ini, kamu akan bisa lebih bijaksana dalam mengeluarkan uang.
Hindari keputusan untuk membeli barang secara impulsif. Berikan waktu agar pikiran rasional bisa mengimbangi dorongan emosi.
Setelah melalui pertimbangan yang matang, kamu akan lebih mudah memutuskan apakah barang tersebut benar-benar penting atau hanya sekadar keinginan.
7. Jangan Menunda untuk Membayar Tagihan
Rencanakan pengeluaran dengan cermat. Saat membuat anggaran, pastikan kamu sudah merencanakan alokasi penghasilan untuk membayar pengeluaran rutin.
Namun, yang sering terjadi adalah munculnya pengeluaran tidak terduga yang bisa terjadi karena terlambat membayar tagihan. Untuk itu, usahakan untuk membayar tagihan segera setelah kamu menerimanya, agar terhindar dari denda atau biaya tambahan lainnya.
8. Hindari Obsesi Memiliki Barang-barang Menarik
Obsesi untuk memiliki barang-barang menarik bisa memicu keinginan yang kuat, yang pada akhirnya meningkatkan potensi pengeluaran tidak terduga.
Dengan memiliki keinginan yang berlebihan, kamu mungkin lebih mudah terjebak dalam pembelian yang tidak direncanakan dan bisa mengganggu keuanganmu.
9. Beli Proteksi atau Asuransi
Tidak semua orang menyadari pentingnya manajemen risiko atau asuransi. Beberapa pengeluaran tidak terduga, seperti biaya perbaikan mobil akibat kecelakaan atau kerusakan rumah akibat kebakaran, memang tidak bisa diprediksi.
Namun, hal ini bisa diantisipasi dengan melakukan manajemen risiko atau mengalihkan risiko tersebut ke pihak ketiga, yaitu perusahaan asuransi.
Dengan memiliki asuransi, kamu bisa berbagi beban risiko tersebut dengan perusahaan asuransi, sehingga dampaknya bisa lebih ringan.
Sebagai penutup, dengan persiapan yang matang, pengeluaran tak terduga dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga keuangan tetap terjaga dan tidak mengganggu tujuan finansialmu.