SAHAM

IHSG Jumat 19 Desember 2025: Prediksi Koreksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Jumat 19 Desember 2025: Prediksi Koreksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini
IHSG Jumat 19 Desember 2025: Prediksi Koreksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi perhatian investor pada perdagangan Jumat, 19 Desember 2025. 

Setelah menutup sesi Kamis kemarin dengan koreksi 0,68 persen pada level 8.618, IHSG diperkirakan masih menghadapi tekanan dalam jangka pendek. Analis teknikal menilai indeks sedang berada pada fase wave [iv] dari wave 5, yang menandakan potensi koreksi lebih lanjut sebelum tren naik kembali terbentuk.

Herditya Wicaksana, analis MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa pergerakan indeks saat ini rawan terkoreksi ke area 8.464 hingga 8.560. Koreksi ini juga berfungsi untuk menutup gap tipis yang masih terbuka, sehingga investor disarankan tetap waspada.

 "Saat ini IHSG berada pada wave iv dari wave 5, sehingga potensi penurunan ke area support 8.464-8.560 masih terbuka," ujar Herditya.

Selain itu, skenario negatif juga tidak bisa diabaikan. Herditya menambahkan, dalam kondisi terburuk IHSG bisa mengalami koreksi lebih dalam ke level psikologis 8.000-an apabila wave (1) telah selesai. Dengan demikian, pemantauan ketat terhadap pergerakan indeks menjadi sangat penting bagi pelaku pasar.

Level Support dan Resistance Penting

Secara teknikal, beberapa level support dan resistance menjadi patokan utama bagi investor. Untuk hari ini, area support IHSG berada di 8.553 dan 8.493, sedangkan resistance berada di kisaran 8.714-8.821. 

Level-level ini membantu trader menentukan titik masuk maupun keluar yang strategis, sekaligus mengantisipasi risiko koreksi lebih dalam.

Sementara itu, Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG dapat menguat terbatas dalam kisaran support 8.610 hingga resistance 8.720. Investor diharapkan memanfaatkan peluang ini secara bijak, mengingat volatilitas pasar masih tinggi. 

Pemahaman terhadap level teknikal ini memungkinkan investor menyesuaikan strategi, baik untuk trading jangka pendek maupun investasi menengah.

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas

Bagi investor yang mencari peluang di tengah koreksi, MNC Sekuritas menyoroti beberapa saham dengan prospek menarik. Salah satunya adalah PT Sentul City Tbk (BKSL), ditutup pada harga Rp 133 dan direkomendasikan sebagai spekulatif beli (spec buy). 

Herditya menekankan bahwa saham ini saat ini berada pada wave [iv] dari wave A, sehingga berpotensi rebound dalam jangka pendek.

Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup pada Rp 5.150 dan direkomendasikan buy on weakness. BMRI berada pada wave [v] dari wave 1, yang menunjukkan fase lanjutan tren naik. Saham perbankan ini cocok bagi investor yang mencari kombinasi stabilitas dan pertumbuhan moderat.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), diperdagangkan di level Rp 1.225, juga menjadi rekomendasi buy on weakness karena berada pada wave [iii] dari wave 3. Fase ini merupakan penguatan utama dalam tren naik, sehingga KLBF menarik bagi investor jangka menengah yang mengutamakan saham dengan fundamental kuat. 

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) ditutup di Rp 530, masuk dalam kategori spekulatif beli, berada pada awal wave (1) dari wave [5], menawarkan potensi pertumbuhan meski masih di tahap awal tren positif.

Rekomendasi Saham Pilarmas Investindo Sekuritas

Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyoroti saham potensial untuk dicermati. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diperdagangkan di harga Rp 3.110, dengan support di 3.060 dan resistance 3.210. ANTM berpeluang melanjutkan penguatan hingga target sekitar Rp 3.200, cocok untuk investor yang ingin mendapatkan eksposur pada sektor logam.

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berada di Rp 535, dengan support 510 dan resistance 570, menawarkan peluang penguatan lanjutan ke target Rp 560. Saham pertambangan ini menjadi pilihan menarik untuk trader jangka menengah. 

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) diperdagangkan di level Rp 1.390, dengan support 1.380 dan resistance 1.465, berpotensi naik ke target sekitar 1.460. Saham ini dapat menjadi opsi bagi investor yang fokus pada sektor mineral.

Meski terdapat sejumlah rekomendasi, penting dicatat bahwa seluruh saran ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab investor. Herditya dan Maximilianus menekankan perlunya riset mandiri, termasuk mempertimbangkan toleransi risiko, horizon investasi, dan kondisi pasar saat ini.

Faktor Pengaruh dan Strategi Investor

Pergerakan IHSG tidak terlepas dari faktor global dan domestik. Nilai tukar rupiah, pergerakan indeks saham global, sentimen investor, serta kebijakan ekonomi domestik mempengaruhi volatilitas pasar. Investor disarankan mengikuti berita ekonomi terkini agar strategi trading maupun investasi dapat disesuaikan dengan cepat.

Koreksi IHSG juga dapat dimanfaatkan untuk rebalancing portofolio. Dengan memilih saham pada fase wave penguatan atau yang memiliki support kuat, investor bisa memaksimalkan potensi return tanpa mengambil risiko berlebihan. 

Pemahaman terhadap wave analysis, level support-resistance, dan tren jangka menengah menjadi kunci untuk mengambil keputusan tepat.

Investor yang disiplin dalam strategi, melakukan diversifikasi, dan memanfaatkan momentum koreksi berpeluang memperoleh portofolio yang lebih optimal. Pergerakan IHSG 19 Desember 2025 menunjukkan pentingnya kesabaran dan pemahaman teknikal dalam menghadapi fluktuasi pasar. 

Dengan kombinasi analisis teknikal dan fundamental, investor dapat menyeimbangkan risiko dan peluang dengan lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index