Mendorong Ketahanan Energi Nasional: Kolaborasi Strategis Pertamina Hulu Energi di Indonesia-China Energy Forum ke-7

Selasa, 03 September 2024 | 15:10:23 WIB

BALI -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional. PHE sebagai anak usaha Pertamina yang memiliki lini bisnis di bidang hulu migas menempatkan posisinya dalam memanfaatkan potensi eksplorasi dengan target sumberdaya yang signifikan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Untuk menjaga kinerja eksplorasi dan produksi dari lapangan migas yang sudah mature, PHE menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Penggunaan teknologi EOR ini akan diterapkan di sejumlah lapangan Onshore maupun Offshore.  

EOR merupakan metode yang diaplikasikan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak apabila metode primary recovery (pengurasan tahap awal) dan secondary recovery (pengurasan tahap lanjut) tidak efisien lagi untuk memproduksikan minyak. Spesifiknya EOR meningkatkan pengurasan minyak dengan menginjeksikan material, fluida khusus, panas atau gas  ke dalam reservoir untuk mempermudah minyak terproduksi.

Dalam pertemuan The 7th Indonesia-China Energy Forum di Bali, Selasa (3/9/2024), PHE memaparkan sejumlah lapangan potensial untuk EOR yang bisa dikerjasamakan. "Selain melakukan eksplorasi secara masif untuk menemukan sumber-sumber minyak dan gas bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional, PHE juga aktif melakukan EOR untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan eksisting," ujar Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.

Lapangan mature yang bisa digenjot produksinya melalui metode EOR ini berada di wilayah Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa Barat), Regional 3 (Kalimantan) dan Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur).

Sebagian besar reservoir di pulau Sumatera telah menghasilkan minyak dan gas sejak awal 1900-an dan masih menjadi salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Indonesia. Di wilayah Regional 1, penerapan EOR yang paling berpotensial merupakan Chemical EOR (CEOR) pada Lapangan Onshore dengan potensi reservoir minyak.

Reservoir di Jawa Barat (Regional 2) telah memproduksi minyak dan gas sejak tahun 1970 dan dominan memproduksi minyak dan gas. Keseluruhan lapangan potensi EOR di Regional 2 merupakan Lapangan Lepas Pantai (Offshore) dengan potensi terbesar adalah Chemical EOR (CEOR) pada reservoir minyak.

Sementara reservoir di pulau Kalimantan (Regional 3) telah menghasilkan minyak dan gas sejak awal dan pertengahan 1900-an. Lapangan EOR potensial di Regional 3 terdiri dari Lapangan Onshore dan Offshore dengan potensi reservoir minyak.
Sedangkan reservoir di Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur) telah memproduksi minyak dan gas sejak awal 1900-an. Lapangan EOR berpotensial di Regional 4 terdapat pada lapangan onshore dengan potensi terbesar pada metodologi CO2 EOR pada reservoir minyak di area Jawa timur.

PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.

Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.
 

Terkini