Menko AHY

Menko AHY Bahas Percepatan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Bersama PII

Menko AHY Bahas Percepatan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Bersama PII
Menko AHY Bahas Percepatan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Bersama PII

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie. 

Pertemuan ini menekankan pentingnya percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana sekaligus penguatan peran insinyur profesional melalui Dewan Insinyur Indonesia. 

Diskusi tersebut menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan organisasi profesi insinyur menjadi kunci dalam memastikan pembangunan infrastruktur tangguh dan berkelanjutan.

Koordinasi Lintas Kementerian

AHY menjelaskan bahwa Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan saat ini mengoordinasikan lima kementerian teknis. Kelima kementerian tersebut meliputi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Transmigrasi, serta Kementerian Perumahan dan Wilayah Permukiman.

Fokus koordinasi lintas kementerian ini difokuskan pada pemulihan infrastruktur pascabencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dalam hal tata ruang, AHY menegaskan penegakan aturan sebagai langkah mitigasi bencana. Ia menyoroti bahwa pelanggaran tata ruang sering menjadi penyebab utama terjadinya bencana di berbagai daerah. 

"Di bawah Kementerian ATR/BPN kita ingin pastikan kembali bahwa tata ruang menjadi panglima pembangunan, harus jadi referensi awal pembangunan. Tidak boleh sembarangan. Kepala daerah juga harus tertib, disiplin, dan tidak boleh kemudian mengabaikan aspek lingkungan," jelas AHY.

Pemulihan Infrastruktur Dasar

Peran Kementerian Pekerjaan Umum menjadi krusial dalam pemulihan infrastruktur dasar yang berada di bawah koordinasi Kemenko Infrastruktur. 

Kementerian PU telah mengerahkan dan mengalihkan alat berat dari sejumlah proyek untuk mempercepat pembukaan akses jalan di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Pemerintah juga fokus mengawal pemulihan akses transportasi yang terputus akibat bencana.

"Termasuk upaya menyambungkan kembali transportasi darat yang banyak putus. Jembatan dan jalan yang menghubungkan antarwilayah putus, dalam dua minggu terakhir ini menjadi sangat menghambat. Akhirnya harus melakukan dropping logistik melalui udara dan kapal," ujar AHY.

Peran Persatuan Insinyur Indonesia

Ilham Akbar Habibie menekankan bahwa Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memiliki keterkaitan erat dengan profesi insinyur, mengingat sebagian besar pembangunan infrastruktur melibatkan tenaga keinsinyuran. Sekitar 40 persen anggota PII berasal dari latar belakang teknik sipil.

"PII mengemban amanah UU Keinsinyuran Nomor 11 Tahun 2014 untuk memastikan mereka yang bekerja sebagai insinyur harus ada sertifikasi. Apalagi ke depan ada Dewan Insinyur Indonesia yang terdiri dari lima unsur yakni Mendiktisaintek, perwakilan industri, perwakilan dari akademisi, perwakilan konsumen, dan PII. Maka para insinyur selain tersertifikasi juga teregistrasi," jelas Ilham.

Insinyur yang teregistrasi memiliki jenjang profesional mulai dari Insinyur Profesional Pertama, Insinyur Profesional Madya (IPM), hingga Insinyur Profesional Utama (IPU). Hal ini menjadi bagian penting dalam memastikan standar kualitas pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pascabencana.

Agenda Besar PII Tahun 2026

Ilham juga memaparkan sejumlah agenda besar PII untuk tahun 2026. Salah satunya adalah peringatan World Engineering Day yang akan digelar di Jakarta, serta pelaksanaan Conference of ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO) ke-44 di Bandung, di mana PII bertindak sebagai tuan rumah. 

Kegiatan ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan sekaligus menampilkan showcase industri engineering dan inovasi infrastruktur.

Sebagai tambahan, Ilham yang juga menjabat sebagai Chairman ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) menyampaikan penghargaan Distinguished Honorary Fellow kepada AHY. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi AHY di bidang infrastruktur di tingkat regional Asia Tenggara.

Apresiasi dan Kolaborasi

Menanggapi penghargaan tersebut, AHY menyampaikan apresiasinya kepada PII dan AFEO. 

"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PII. Kita memang harus dekat dengan PII, karena infrastruktur tidak terlepas dari insinyur," ujar AHY.

Selain AHY, dua tokoh nasional lain yang menerima penghargaan Distinguished Honorary Fellow dari AFEO adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy. 

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kolaborasi lintas negara dan lintas profesi dalam pembangunan infrastruktur berkualitas.

Pertemuan antara Menko AHY dan Ketua Umum PII menegaskan pentingnya percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana melalui kolaborasi lintas kementerian dan peran insinyur profesional. 

Koordinasi efektif antar-kementerian, penegakan tata ruang, pengawasan pembangunan, serta sertifikasi dan registrasi insinyur menjadi fondasi bagi pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan.

Dengan dukungan PII dan penghargaan AFEO, AHY menekankan bahwa penguatan kapasitas insinyur tidak hanya penting untuk pemulihan pascabencana, tetapi juga untuk memastikan kualitas pembangunan infrastruktur nasional di masa depan. 

Kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi, dan lembaga internasional diharapkan mampu mendorong pemulihan lebih cepat dan memperkuat ketahanan infrastruktur Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index