Dalam dunia keuangan dan perbankan, BI Checking menjadi istilah yang penting untuk dipahami karena akan berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengajukan kredit di masa depan. BI Checking merujuk pada proses pemeriksaan data dan histori kredit seseorang oleh Bank Indonesia (BI) atau lembaga keuangan lainnya. Bisa dibilang, BI Checking menjadi suatu mekanisme penting untuk menilai kelayakan kredit calon peminjam sebelum memberikan pinjaman atau kredit. Data dalam BI Checking mencakup informasi tentang kredit yang pernah diambil, pembayaran kredit, dan catatan keterlambatan.
Bicara soal kegunaannya, tentu BI Checking ini punya berbagai macam kegunaan untuk lembaga keuangan, maupun masyarakat, di antaranya adalah untuk mengevaluasi kelayakan kredit seseorang. Lembaga keuangan menggunakan informasi dalam BI Checking untuk menilai risiko dalam memberikan kredit kepada calon peminjam. Hal ini akan sangat membantu dan melindungi lembaga dari risiko kredit macet.
Di samping itu, dengan mengetahui BI Checking seseorang, maka akan memperkecil risiko penipuan. BI Checking juga membantu dalam mendeteksi dan mencegah penipuan, apabila seseorang memiliki riwayat kredit yang buruk, bank dapat menghindari memberikan kredit yang tidak mungkin dilunasi.
Jika status atau performa kredit seseorang dalam BI Checking dianggap jelek dan tidak layak, itu bisa berdampak negatif pada kemampuan untuk mendapatkan pinjaman atau kredit. Artinya, lembaga keuangan berpeluang untuk menolak aplikasi kredit yang dilakukan oleh orang yang memiliki status BI Checking yang jelek.
Namun, apabila seseorang yang memiliki kredit skor yang tidak bagus, tapi masih mendapat persetujuan pinjaman, maka kemungkinan besar ia akan mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi daripada yang lain. Hal ini disebabkan, biasanya para peminjam atau debitur yang punya kredit skor jelek, punya peluang lebih tinggi untuk tidak membayar pinjaman yang telah diambilnya.
Tak hanya itu, status BI Checking yang jelek juga akan membatasi akses keuangan seseorang, yang berarti ia akan kesulitan untuk mengakses berbagai layanan keuangan, misalnya membuka rekening baru, atau mengajukan pinjaman. Oleh karena itu, penting untuk tetap memperhatikan skor kredit kita agar tidak menyulitkan kita dalam mengakses layanan keuangan.
Cara Membersihkan BI Checking
Mengatasi status buruk dalam BI Checking mungkin memerlukan waktu dan usaha, namun itu adalah langkah penting untuk memulihkan reputasi kredit. Berikut ini adalah langkah-langkah dan tips cara membersihkan BI Checking bagi yang telanjur memiliki skor kredit yang buruk.
1. Perbaiki Keterlambatan Pembayaran
Jika terdapat keterlambatan pembayaran pada kredit atau pinjaman yang sudah ada, segera lakukan pembayaran dan pastikan untuk mematuhi jadwal pembayaran yang telah disepakati. Dengan sesegera mungkin melunasi utang yang tertunggak, maka akan sangat membantu memperbaiki status BI Checking.
2. Lakukan Negosiasi
Jika mampu, berbicaralah dengan kreditur untuk mencari solusi yang terbaik, agar dapat menghapus performa buruk skor kredit. Beberapa kreditur mungkin bersedia untuk merundingkan pembayaran yang lebih ringan atau penundaan pembayaran.
3. Bersabar dan Bertanggung Jawab
Perlu diketahui bahwa proses membersihkan BI Checking membutuhkan waktu. Artinya, kita harus terus bertanggung jawab dalam mengelola keuangan, agar status BI Checking dapat membaik seiring waktu.
Nah, ternyata, tidak semua performa skor kredit yang buruk itu terjadi karena kesalahan kita. Ada beberapa kasus yang ternyata berasal dari kesalahan data. Untuk itu, jika menemukan informasi yang salah atau tidak akurat, maka kita juga dapat mengajukan keberatan, dengan menghubungi lembaga keuangan terkait dan meminta mereka untuk mengubah informasi yang salah tersebut.
Ya, itulah langkah-langkah cara membersihkan BI Checking yang bisa dilakukan. Penting untuk diingat, sebelum salah melangkah, ada baiknya untuk terus memperhatikan performa kredit agar BI Checking kita selalu bersih.