Danantara

Danantara Koordinasikan Bantuan Pulihkan Aceh Sumut Sumbar Secara Cepat Terpadu

Danantara Koordinasikan Bantuan Pulihkan Aceh Sumut Sumbar Secara Cepat Terpadu
Danantara Koordinasikan Bantuan Pulihkan Aceh Sumut Sumbar Secara Cepat Terpadu

JAKARTA - Dalam beberapa pekan terakhir, gelombang solidaritas lintas lembaga dan publik semakin terlihat ketika upaya pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat digerakkan secara terpadu. 

Tidak hanya bersumber dari program resmi pemerintah, kontribusi berbagai pihak, terutama Keluarga Besar BUMN, mengalir melalui inisiatif kolektif yang dirancang untuk mempercepat pemulihan masyarakat terdampak. Pendekatan gotong-royong itulah yang kini menjadi motor penggerak utama dalam penyaluran bantuan.

Danantara Indonesia bersama Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) menyampaikan bahwa total bantuan yang berhasil dihimpun mencapai Rp72 miliar, dialokasikan sepenuhnya untuk mendukung kebutuhan darurat hingga pemulihan jangka menengah. Angka tersebut merupakan cerminan dukungan publik yang luas terhadap penanganan bencana di tiga provinsi tersebut.

“Ini adalah kerja bersama Keluarga Besar BUMN yang turut diperkuat solidaritas publik. Tugas kami adalah memastikan seluruh dukungan yang dikumpulkan masyarakat dan BUMN terdistribusi secara akuntabel dan tepat sasaran,” ujar CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani.

Kontribusi Konser Amal dan Dukungan Solidaritas Publik

Dari total Rp72 miliar, sebanyak Rp13 miliar berasal dari penggalangan dana melalui konser amal “100 Musisi Heal Sumatra”. 

Ajang tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana donasi, tetapi juga sebagai pengingat bahwa pemulihan pascabencana membutuhkan kolaborasi dari seluruh sektor masyarakat.

Inisiatif tersebut menegaskan bahwa gerakan bantuan tidak hanya bersumber dari lembaga formal, namun juga dari energi kolektif publik. Konser amal ini menjadi cerminan bagaimana sinergi antara BUMN dan masyarakat mampu memberikan kontribusi signifikan dalam situasi krisis.

Rincian Distribusi Bantuan: Dari Logistik hingga Pemulihan Fasilitas Publik

Seluruh bantuan yang terhimpun disalurkan dalam berbagai bentuk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, meliputi:

logistik darurat

makanan siap konsumsi

perlengkapan kebersihan

obat-obatan

dukungan tenaga kesehatan

selimut

kebutuhan shelter

air bersih

serta bantuan pemulihan jangka menengah seperti perbaikan fasilitas publik

Penyaluran dilakukan melalui koordinasi BUMN dengan pemerintah daerah, instansi lapangan, dan aparat terkait agar seluruh bantuan dapat menjangkau wilayah terdampak tanpa hambatan administrasi maupun teknis.

Kepala BP BUMN sekaligus COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan kembali komitmen BUMN dalam setiap kondisi darurat. “Tugas kami adalah memastikan seluruh bantuan dari Keluarga Besar BUMN tersalurkan secara cepat, terkoordinasi, dan benar-benar dirasakan oleh warga terdampak,” katanya.

Kerusakan Infrastruktur Vital dan Upaya Pemulihan Listrik

Banjir bandang dan tanah longsor di berbagai wilayah Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur energi, terutama jaringan listrik. Kondisi ini mengakibatkan gangguan besar yang berdampak pada rumah sakit, posko pengungsian, fasilitas publik, hingga kegiatan evakuasi.

PLN menjadi pihak terdepan dalam memulihkan kembali jaringan tersebut. Di Aceh Tamiang, PLN memastikan suplai listrik RSUD Muda Sedia dan posko pengungsian melalui pengiriman genset 66.000 watt dari Langsa. Tidak hanya itu, Tamiang Sport Center kembali dialiri listrik untuk mendukung aktivitas logistik, evakuasi, serta pendataan warga.

PLN juga mengoperasikan genset 33.000 watt bagi PDAM guna memulihkan layanan air bersih, dan menyiapkan genset 100.000 watt dari Banda Aceh untuk menjaga fungsi layanan publik.

Situasi serupa terjadi di Aceh Tengah, di mana akses darat terputus akibat longsor. PLN bersama BNPB dan TNI mengirimkan genset 250 kVA seberat 3,6 ton menggunakan helikopter ke RSUD Datu Beru. Pengiriman udara ini menjadi solusi krusial agar layanan kesehatan tetap berfungsi selama masa tanggap darurat.

Pemulihan Jaringan Telekomunikasi oleh Telkom

Bencana juga menyebabkan kerusakan pada perangkat aktif dan kabel backbone–feeder, serta merusak puluhan ribu ONT pelanggan. Gangguan tersebut sempat menghambat komunikasi antara tim evakuasi, relawan, dan pemerintah daerah.

Telkom merespons cepat melalui aktivasi emergency recovery di tiga provinsi terdampak, dengan fokus pada wilayah strategis seperti Kualasimpang, Langsa, Takengon, dan Sibolga.

Melalui Telkom Akses, berbagai langkah pemulihan dilakukan, antara lain:

perbaikan jalur backbone

pemasangan temporary fix

pengoperasian perangkat kritis menggunakan genset portabel

pengerahan lebih dari 320 teknisi dari Aceh, Medan, Sumbar, Sumut, serta tim tambahan dari Jawa, Kalimantan, Jakarta, dan Sumsel

Stabilitas jaringan telekomunikasi menjadi elemen penting untuk mempercepat pembagian logistik, memastikan informasi evakuasi diterima masyarakat, serta membantu koordinasi lintas instansi.

Dukungan Energi dan Logistik oleh Pertamina

Pertamina berperan menjaga rantai energi tetap stabil, khususnya pasokan BBM bagi alat berat, kendaraan evakuasi, peralatan darurat, dan distribusi logistik. Perusahaan juga membuka akses distribusi menuju wilayah yang terisolasi akibat longsor dan banjir, sekaligus menyiagakan skema Pertamina Siaga guna mencegah kelangkaan energi.

Tidak hanya itu, 45.000 liter air bersih siap minum disalurkan ke wilayah yang mengalami krisis pasokan, terutama di Aceh Tamiang. Air bersih ini digunakan untuk kebutuhan dapur umum, sanitasi, kesehatan, dan para pengungsi yang berada di titik-titik dengan akses terbatas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index