Pertambangan

BUMA Sukses Terbitkan Sukuk Rp 2 Triliun untuk Perkuat Bisnis Pertambangan

BUMA Sukses Terbitkan Sukuk Rp 2 Triliun untuk Perkuat Bisnis Pertambangan
BUMA Sukses Terbitkan Sukuk Rp 2 Triliun untuk Perkuat Bisnis Pertambangan

JAKARTA - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), salah satu kontraktor pertambangan batu bara independen terkemuka di Indonesia, baru saja sukses melakukan penerbitan perdana Sukuk Ijarah I BUMA 2025 senilai Rp 2 triliun. Penerbitan Sukuk ini menjadi yang terbesar di Indonesia dengan peringkat Syariah A+, dan mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar dengan tingkat permintaan yang berlebihan atau oversubscribed sebesar 1,1x.

Sebagai anak perusahaan dari PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID), BUMA mengukir tonggak sejarah dalam upayanya melakukan diversifikasi pembiayaan untuk memperkuat operasional bisnis pertambangan batu bara di Indonesia. Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini menjadi bagian penting dalam strategi pengelolaan keuangan perusahaan yang semakin berkembang.

Keberhasilan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 Mendapatkan Sambutan Positif

Iwan Fuad Salim, Direktur BUMA Internasional Grup, menyampaikan bahwa penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini menarik minat beragam investor, mulai dari bank, pengelola aset, reksa dana, hingga dana pensiun. Menariknya, lebih dari 50% dari total investasi yang masuk berfokus pada jangka waktu lima tahun. Hal ini menunjukkan adanya preferensi yang kuat terhadap investasi jangka panjang dan kepercayaan tinggi terhadap stabilitas keuangan BUMA.

Keberhasilan penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini menandai tonggak sejarah baru dalam perjalanan diversifikasi keuangan kami. Ini menarik minat besar tidak hanya dari investor baru, tetapi juga dari investor yang sudah ada, termasuk para pemegang Obligasi Rupiah BUMA sebelumnya.

Diversifikasi Keuangan BUMA: Langkah Strategis untuk Masa Depan

Penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 bukan hanya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam diversifikasi keuangan perusahaan. Dengan berhasil menerbitkan Sukuk ini, BUMA kini memiliki lebih banyak opsi pembiayaan, yang tidak hanya terbatas pada Obligasi Global, Obligasi Rupiah Konvensional, dan pembiayaan bank konvensional dan syariah, tetapi juga termasuk leasing.

Keberhasilan penerbitan Sukuk Ijarah ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mengelola keuangan dan memperluas akses perusahaan terhadap berbagai sumber pendanaan yang lebih beragam. Dengan adanya diversifikasi ini, BUMA memperkuat posisi finansialnya untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan.

"Pembiayaan dari Sukuk ini akan digunakan secara merata untuk dua kebutuhan utama. Sebanyak 50% dari dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk belanja modal, sementara 50% sisanya akan mendukung modal kerja. Alokasi ini sejalan dengan komitmen BUMA untuk menjaga efisiensi operasional dan ketahanan keuangan kami seiring dengan pertumbuhan dan eksplorasi peluang-peluang baru di sektor pertambangan," jelas Iwan lebih lanjut.

Sukuk Ijarah I BUMA 2025: Pilihan Investasi yang Menarik

Sukuk Ijarah I BUMA 2025 diterbitkan dalam tiga seri dengan berbagai jangka waktu. Seri A memiliki jangka waktu 370 hari, Seri B memiliki jangka waktu 3 tahun, dan Seri C menawarkan jangka waktu 5 tahun. Pembayaran imbalan ijarah akan dilakukan setiap tiga bulan, dimulai pada 20 Juni 2025.

Penerbitan Sukuk ini diatur oleh PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Dengan struktur yang fleksibel, Sukuk Ijarah I BUMA 2025 memberi investor pilihan beragam sesuai dengan preferensi jangka waktu investasi mereka.

BUMA: Pemain Kunci dalam Sektor Pertambangan Batu Bara Indonesia

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) didirikan pada 1998 sebagai sebuah bisnis keluarga dan kemudian diakuisisi oleh Delta Dunia pada tahun 2009. Sejak saat itu, BUMA berkembang pesat dan kini memiliki pangsa pasar sekitar 15% dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara di Indonesia.

BUMA dikenal karena penyediaan layanan pertambangan yang menyeluruh, mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, penambangan batu bara, pengangkutan batu bara, hingga reklamasi. Sebagai salah satu pemain utama di industri batu bara, BUMA memiliki klien-klien besar seperti Adaro Indonesia, Adaro MetCoal, Berau Coal Energy, Geo Energy, Bayan Group, UPC Renewables, dan Solway Groups.

BUMA saat ini mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan dan didukung oleh tim manajemen yang solid serta berpengalaman. Perusahaan ini juga dilengkapi dengan lebih dari 2.600 unit alat berat canggih yang mendukung operasi mereka di lapangan.

Komitmen BUMA terhadap Keberlanjutan dan Inovasi

Sukses penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 menunjukkan komitmen BUMA terhadap keberlanjutan dan inovasi dalam operasionalnya. Keputusan untuk menggunakan dana yang diperoleh dari Sukuk ini untuk belanja modal dan modal kerja merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah tantangan global, khususnya dalam sektor pertambangan batu bara.

Selain itu, BUMA juga terus berusaha untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, baik dari segi kapasitas produksi maupun melalui teknologi yang lebih canggih. Dengan menggunakan dana dari Sukuk ini, BUMA berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Prospek Masa Depan BUMA di Sektor Pertambangan Batu Bara

Dengan penerbitan Sukuk Ijarah yang berhasil ini, BUMA semakin memperkuat posisi finansialnya dan menambah opsi pembiayaan yang lebih fleksibel. Di tengah prospek positif untuk industri batu bara, terutama terkait dengan permintaan yang terus meningkat, BUMA optimistis dapat mempertahankan dan memperkuat perannya sebagai salah satu kontraktor pertambangan batu bara terkemuka di Indonesia.

Dengan rencana ekspansi dan peningkatan kapasitas yang terus dilakukan, BUMA juga memandang peluang untuk memperkuat cadangan batu bara di masa depan. Selain itu, diversifikasi sumber pendanaan seperti penerbitan Sukuk juga memberikan keuntungan dalam menghadapi ketidakpastian pasar global.

"Keberhasilan penerbitan Sukuk ini memberi kami lebih banyak ruang untuk berkembang dan memperkuat ketahanan keuangan perusahaan. Kami percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan," tutup Iwan.

Dengan langkah strategis ini, BUMA tidak hanya memperkuat operasionalnya, tetapi juga menunjukkan kesiapan untuk bersaing di pasar global dengan menghadirkan solusi finansial yang lebih beragam dan efektif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index