JAKARTA - Media sosial telah menjadi platform dominan yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk standar kecantikan yang dianut masyarakat. Dalam sebuah diskusi yang digelar pada 5 Februari di acara SiriusXM bertajuk “Mari Kita Bicara dengan Kamera dengan Unta Ripa,” Kelly Ripa bersama ahli bedah plastik terkemuka, David Rosenberg, mengeksplorasi dampak media sosial terhadap persepsi kecantikan, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda.
Dampak Media Sosial terhadap Persepsi Diri
Kelly Ripa, yang kini berusia 54 tahun, menyentuh isu ini dengan serius. Beliau bertanya kepada Rosenberg mengenai bagaimana media sosial bisa menciptakan standar kecantikan yang tidak realistik. "Apakah Anda pikir orang-orang mempelajari diri mereka sendiri melalui media sosial mereka? Apakah mereka menyadari bahwa mereka menciptakan gagasan panik atau tidak realistis tentang apa yang mungkin?" tanya Ripa.
David Rosenberg menjelaskan bahwa media sosial memang memiliki pengaruh yang signifikan, terutama bagi remaja. Menurutnya, "Media sosial adalah masalah besar bagi remaja saat ini." Salah satu kekhawatirannya adalah tren operasi plastik yang berlebihan di kalangan muda, yang seolah menjadi ajang perlombaan kecantikan yang tidak alami.
Kasus Khloe Kardashian dan Fenomena Facetune
Penggunaan aplikasi penyuntingan wajah seperti Facetune semakin memperburuk situasi ini. Khloe Kardashian, misalnya, telah menghadapi banyak kritik mengenai perubahan fisiknya yang drastis sejak penurunan berat badan pada 2014. Meski ia telah terbuka mengenai berbagai prosedur kosmetiknya, serangan dari para troll di internet tidak kunjung berhenti. "Di Instagram saya sekarang, saya mungkin lebih suka kalau saya bisa memperbesar gambar Anda,” ujar Khloe di sebuah kesempatan.
Rosenberg setuju bahwa standar estetika yang dipromosikan oleh media sosial dapat memicu tuntutan yang tidak realistis pada diri sendiri. "Orang-orang merasa terperangkap, mereka semua berada di Instagram, dan beberapa orang merasa perlu mencapai kesempurnaan estetika yang mereka lihat setiap hari," jelas Rosenberg. "Sangat sulit menemukan pasien yang realistis, karena masyarakat sudah terlalu terbiasakan dengan standar yang lebih ideal tersebut."
Kritik Terhadap Penggunaan Filter dan Edit Foto
Ahli bedah plastik tersebut juga mengkritik penggunaan filter yang berlebihan, yang sering kali digunakan untuk mencapai penampilan yang sempurna di media sosial. Rosenberg bahkan menyinggung bagaimana Steve Jobs secara tidak langsung membantu ahli bedah plastik ketika menciptakan teknologi seperti kamera depan yang memudahkan selfie. "Apa yang paling dekat dengan lensa terlihat besar," tambahnya, menjelaskan bagaimana teknologi ini dapat memengaruhi persepsi kita tentang diri sendiri.
Sementara itu, Ripa menyoroti kenyataan ironi dari penggunaan ponsel dan aplikasi seperti Facetune. "Kenapa kita suka penyuntingan yang berlebihan ini?!" tanyanya sembari bercanda. Sinisme terhadap fenomena ini tidak hanya datang dari selebriti, tetapi juga dari para ahli yang memahami risiko jangka panjang dari persepsi yang dipalsukan.
Pengaruh Jangka Panjang dan Perubahan Kultural
Diskusi antara Kelly Ripa dan David Rosenberg menunjukkan bahwa kita perlu lebih kritis terhadap bagaimana media sosial membentuk pandangan kita tentang kecantikan. Standar yang tak realistik tidak hanya menekan individu untuk terus mengubah penampilan fisik mereka, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan mental terutama bagi remaja yang masih dalam masa perkembangan diri.
"Saya khawatir bahwa kita menciptakan generasi yang terlalu fokus pada penampilan luarnya ketimbang kualitas personal yang sebenarnya penting," ungkap Rosenberg pada diskusi tersebut. Solidaritas antara selebriti, ahli kesehatan, dan masyarakat perlu diperkuat untuk menghadapi tantangan ini. Perbincangan ini menjadi pengingat bahwa kebijakan kesehatan mental, literasi media, dan pendidikan harus sejalan dalam mendidik pengguna media sosial untuk bijaksana dalam menilai diri di dunia digital.
Melalui memahami dan mendiskusikan dampak ini, mungkin kita bisa mempromosikan pandangan yang lebih sehat dan membumi tentang kecantikan, yang jauh dari intervensi bedah dan penyaringan digital berlebihan.