Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan perlambatan, sejalan dengan meningkatnya risiko kredit pada sektor ini. Hal ini tercermin dari kenaikan Non-Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga September 2024, kredit UMKM tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 8,3% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, NPL UMKM juga meningkat menjadi 4% pada September 2024, naik dari 3,88% pada September 2023.
Melambatnya pertumbuhan kredit UMKM dan meningkatnya risiko kredit mendorong pelaku industri keuangan, termasuk perusahaan teknologi finansial (fintech), untuk memperketat proses penyaluran pinjaman. Salah satunya adalah Modal Rakyat, sebuah perusahaan Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) yang sebelumnya berfokus pada pembiayaan UMKM.
CEO Modal Rakyat, Christian Hanggra, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk memperketat proses seleksi portofolio pinjaman. Langkah ini mencakup peningkatan proses asesmen kredit, penguatan upaya penagihan, restrukturisasi pembayaran pinjaman, serta pengalihan fokus portofolio pada kemitraan dan pengembangan dalam satu ekosistem.
“Langkah ini memang berdampak pada penurunan jumlah pendanaan, sehingga rasio performa kredit menjadi lebih sensitif. Sebagai contoh, rasio TWP90 kami menunjukkan peningkatan,” ungkap Christian dalam keterangan tertulis pada Kamis (21/11/2024).
Per November 2024, rasio TWP90 Modal Rakyat tercatat di atas 5%. Selain pengetatan penyaluran pinjaman, faktor eksternal seperti perlambatan di sektor-sektor bisnis tertentu, termasuk otomotif, pengolahan, perdagangan, dan industri startup, juga turut memengaruhi kenaikan rasio ini. Situasi tersebut membuat beberapa perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman secara tepat waktu.
Christian optimistis bahwa tantangan ini bersifat sementara. Perusahaan terus berupaya menekan rasio TWP90 melalui berbagai langkah perbaikan, baik dalam proses internal maupun pengelolaan portofolio.
“Selain memperketat asesmen kredit, kami juga meningkatkan efisiensi dalam penagihan, restrukturisasi pembayaran, serta fokus pada kemitraan strategis dalam satu ekosistem. Kami berkomitmen untuk terus tumbuh sebagai perusahaan Peer-to-Peer Lending yang sehat dan inovatif,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, Modal Rakyat berharap dapat menjaga keberlanjutan bisnis sambil mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi.