Pertamina Gencarkan Upaya untuk Layani Energi yang Berkepanjangan

Pertamina Gencarkan Upaya untuk Layani Energi yang Berkepanjangan

Ternate - PT Pertamina (Persero) bertekad untuk memperluas akses energi di seluruh pelosok Indonesia dengan membangun Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Dalam langkah terbaru, Pertamina telah menambah 40 lokasi penyalur baru, dengan jumlah terbanyak terletak di Klaster Maluku-Papua sebanyak 14 titik, diikuti oleh Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara dengan 12 titik, serta 7 titik di masing-masing Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian ke-40 lokasi ini dilakukan di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menyampaikan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan bagian dari dukungan terhadap 17 program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, termasuk upaya mencapai swasembada energi.

"Program ini dirancang untuk memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi kesenjangan sosial. Penting untuk menjaga keberlanjutan program ini demi mencapai visi Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan Program BBM Satu Harga untuk memastikan dampak positif, terutama bagi daerah-daerah yang terpencil.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak 2017, kami konsisten mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga untuk mencapai semua target yang telah ditentukan," ungkap Erika.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga adalah manifestasi komitmen Pertamina untuk menyediakan energi terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan bukti nyata dari upaya kami untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa pembangunan BBM Satu Harga adalah bagian penting dari upaya untuk menjamin pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak 2017, kami telah mendirikan lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga sebagai strategi untuk memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.

Pertamina berkomitmen untuk terus mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara dengan pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi yang berkelanjutan," tambah Fadjar.

Selain itu, Pertamina berusaha untuk menjaga harga BBM tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya bervariasi antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Ketersediaan BBM Satu Harga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan melaksanakan berbagai program yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh operasional dan bisnis Pertamina.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index