Optimisme Terhadap Rupiah Menguat Berkat Pemangkasan Suku Bunga Global

Optimisme Terhadap Rupiah Menguat Berkat Pemangkasan Suku Bunga Global

JAKARTA - Sentimen positif terus memperkuat posisi rupiah setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), yang kemudian diikuti oleh pemotongan suku bunga sebesar 50 bps oleh Federal Reserve (The Fed). Para analis memprediksi bahwa nilai tukar rupiah dapat mencapai Rp14.000 per dolar AS pada akhir tahun ini.

Menurut data Bloomberg, pada akhir pekan lalu rupiah mengalami kenaikan sebesar 0,58% ke level Rp15.150 per dolar AS, berbalik dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp15.399. Di titik terendahnya tahun ini, rupiah bahkan sempat melemah hingga menyentuh Rp16.400 per dolar AS.

Wahyu Laksono, pendiri Traderindo.com, menyatakan bahwa penguatan rupiah didorong oleh pemangkasan suku bunga The Fed serta pemulihan dari level psikologis Rp16.000. "Secara jangka menengah, nilai wajar rupiah diperkirakan berada di antara Rp15.000 hingga Rp16.000," ujarnya.

Sementara itu, Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, memperkirakan bahwa siklus pelonggaran suku bunga The Fed yang baru saja dimulai bisa menurunkan suku bunga hingga 125 bps tahun ini. Kondisi ini mendukung potensi penguatan lebih lanjut bagi rupiah.

Dengan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps, rupiah semakin kuat dan bisa menembus angka di bawah Rp14.000 jika kondisi ekonomi global terus memberikan dukungan.

Pelonggaran kebijakan moneter global diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025. Pada November 2024, The Fed diprediksi akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps, disusul oleh penurunan tambahan sebesar 100 bps sepanjang 2025.

Beberapa bank sentral dunia juga mengikuti tren ini. Bank of Canada, misalnya, telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sebesar 25 bps sejak Juni 2024, sedangkan Bank Sentral Eropa dan Bank Rakyat China juga telah melakukan penurunan suku bunga di periode yang sama.

Menurut Renno Prawira, analis dari Ciptadana Sekuritas, kebijakan penurunan suku bunga global bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global, sembari menjaga stabilitas nilai tukar dengan intervensi pasar valuta asing.

Ciptadana Sekuritas pun telah menyesuaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2% pada 2025, dengan nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada rata-rata Rp15.750 per dolar AS di tahun 2024 dan Rp15.620 per dolar AS pada 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index