Saham blue chip syariah menjadi salah satu primadona yang membuat banyak investor terpikat. Hal ini disebabkan karena saham-saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar, minimal Rp 10 hingga Rp 40 triliun. Pada dasarnya, saham blue chip berasal dari perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini memiliki stabilitas finansial yang baik, yang secara berkala melaporkan kinerja keuangannya, tidak peduli apakah situasi sedang baik atau buruk.
Sebagai informasi, saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik secara keseluruhan. Saham-saham ini memainkan peran utama dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Artinya, dengan membeli saham blue chip untuk jangka panjang, investor dapat mengharapkan keuntungan yang stabil.
Sedangkan untuk saham blue chip syariah, ada Beberapa prinsip yang memisahkan saham blue chip syariah dari yang lainnya, yaitu:
1. Patuh terhadap Aturan Syariah
Sifat pokok saham blue chip syariah selaras dengan Pedoman Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Oleh karena itu, aktivitas yang dilakukan tidak melanggar atau bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Produk yang diperdagangkan juga harus halal, yaitu bebas dari bahan-bahan yang dilarang. Sebagai contoh, produk makanan yang tidak mengandung babi, alkohol, dan substansi terlarang lainnya.
Disamping itu, perusahaan yang memperoleh persetujuan dari DSN-MUI dan menerbitkan saham syariah ini harus menghindari produksi, distribusi, dan penjualan barang-barang yang dianggap haram, baik karena komposisi bahan maupun karakteristiknya.
2. Sesuai dengan Rasio Keuangan
Sesuai dengan POJK Nomor 3 tahun 2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, rasio utang yang berbasis bunga tidak boleh melampaui 45 persen dari total aset. Selaras dengan ketetapan DSN-MUI, saham yang menghasilkan pendapatan berdasarkan bunga tidak boleh melebihi 10 persen dari total pendapatan usaha dan lainnya.
Daftar 27 Saham Blue Chip Syariah 2024
Berikut adalah daftar 27 saham blue chip syariah yang dapat dipertimbangkan. Namun, sebelum memilih, penting untuk memahami kondisi perusahaan dengan baik.
1. JPFA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
Perusahaan agribisnis terintegrasi yang fokus pada industri pakan ternak, peternakan, dan produk olahan pangan. Pertumbuhan JPFA didukung oleh konsumsi masyarakat yang terus meningkat.
2. ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk)
Perusahaan ritel yang berfokus pada peralatan rumah tangga dan bahan bangunan. Pertumbuhan ACES didukung oleh sektor properti dan konstruksi.
3. TPIA (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk)
Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dengan berbagai produk petrokimia. TPIA memiliki fasilitas produksi modern.
4. CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
Perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia. CPIN memiliki bisnis dalam peternakan, pakan ternak, makanan olahan, dan distribusi makanan. Potensi pertumbuhan CPIN didukung oleh meningkatnya konsumsi masyarakat.
5. BRIS (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)
Salah satu bank terbesar di Indonesia. BRIS memiliki jaringan luas dan menyediakan berbagai layanan perbankan. Performa BRIS dipengaruhi oleh ekonomi dan stabilitas sektor perbankan.
6. ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk)
Perusahaan tambang batu bara yang fokus pada produksi dan penjualan batubara termal. ITMG memiliki cadangan batu bara yang melimpah dan berpotensi pertumbuhan kuat.
7. UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk)
Perusahaan konsumen terkemuka dengan portofolio produk yang luas. Pertumbuhan pendapatan UNVR didukung oleh konsumsi masyarakat yang terus meningkat.
8. WIKA (PT Wijaya Karya (Persero) Tbk)
Perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia dengan fokus pada proyek infrastruktur dan bangunan. WIKA memiliki pengalaman yang luas dalam menangani proyek besar.
9. SIDO (PT Sido Muncul Tbk)
Perusahaan di sektor obat tradisional Indonesia dengan produk jamu. SIDO memiliki portofolio produk yang beragam dan dikenal.
10. KLBF (PT Kalbe Farma Tbk)
Perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia dengan produk farmasi, suplemen kesehatan, dan produk konsumen. Pertumbuhan KLBF didukung oleh permintaan pasar di sektor kesehatan.
11. PTBA (PT Bukit Asam Tbk)
Perusahaan tambang batu bara yang fokus pada produksi dan penjualan batubara termal. PTBA memiliki cadangan batu bara yang melimpah dan berpotensi pertumbuhan kuat.
12. MIKA (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)
Perusahaan di sektor layanan kesehatan, dengan fokus pada rumah sakit dan klinik. MIKA memiliki jaringan rumah sakit yang luas.
13. SMGR (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)
Perusahaan produsen semen terbesar di Indonesia dengan jaringan pabrik yang luas. Permintaan konstruksi yang meningkat mendukung SMGR.
14. INCO (PT Vale Indonesia Tbk)
Perusahaan pertambangan nikel yang merupakan anak perusahaan perusahaan global Vale. Produksi nikel INCO terus meningkat.
15. TINS (PT Timah (Persero) Tbk)
Perusahaan tambang timah terbesar di Indonesia. TINS memiliki cadangan timah yang melimpah dan berpotensi pertumbuhan kuat.
16. EXCL (PT XL Axiata Tbk)
Perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan seluler di Indonesia. EXCL memiliki jaringan luas dan berinovasi dalam teknologi komunikasi.
17. SCMA (PT Surya Citra Media Tbk)
Perusahaan media terkemuka di Indonesia dengan fokus pada penyiaran televisi dan produksi konten. Pertumbuhan SCMA didukung oleh popularitas saluran TV-nya dan permintaan iklan yang kuat.
18. HRUM (PT Harum Energy Tbk)
Perusahaan tambang batu bara yang fokus pada produksi dan penjualan batubara termal. HRUM memiliki cadangan batu bara yang melimpah dan berpotensi pertumbuhan kuat.
19. UNTR (PT United Tractors Tbk)
Perusahaan di sektor alat berat dan pertambangan. Permintaan alat berat dan pertambangan yang meningkat mendukung UNTR.
20. BRPT (PT Barito Pacific Tbk)
Perusahaan industri dan investasi dengan bisnis yang beragam, termasuk petrokimia, perkebunan, dan kertas. Potensi pertumbuhan BRPT didukung oleh diversifikasi bisnisnya.
21. ADRO (PT Adaro Energy Tbk)
Perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Dengan cadangan batu bara yang melimpah, ADRO memiliki potensi pertumbuhan yang kuat.
22. EMTK (PT Energi Mega Persada Tbk)
Perusahaan di sektor energi, khususnya minyak dan gas. EMTK memiliki potensi pertumbuhan melalui eksplorasi dan produksi minyak dan gas.
23. INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk)
Perusahaan makanan terkemuka di Indonesia dengan produk makanan dan minuman. INDF memiliki posisi kuat di pasar domestik.
24. PGAS (PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk)
Perusahaan di sektor distribusi gas bumi. PGAS memiliki jaringan pipa gas yang luas.
25. MYOR (PT Mayora Indah Tbk)
Perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia dengan beragam produk konsumen. Pertumbuhan MYOR didukung oleh konsumsi masyarakat dan populasi yang terus meningkat.
26. ANTM (PT Aneka Tambang Tbk)
Perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia, khususnya nikel, emas, tembaga, dan mineral lainnya. ANTM memiliki potensi pertumbuhan kuat dengan sumber daya alam yang melimpah.
27. INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk)
Perusahaan di sektor kertas dan pulp. INKP memiliki kapasitas produksi besar dan fokus pada keberlanjutan lingkungan