PT Pertamina (Persero) mengambil langkah signifikan dalam mendukung transisi energi melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB), yang telah menjangkau 5.512 siswa dan 551 guru di seluruh Indonesia pada tahun kedua implementasinya. Program ini tak hanya mendidik generasi muda tentang energi, tetapi juga menghasilkan energi dan mereduksi emisi karbon secara signifikan.
Peningkatan Kapasitas Energi dan Penurunan Emisi Karbon
Program SEB Pertamina telah menghasilkan jumlah energi sebesar 57.816 kilowatt jam (kWh) per tahun dan berhasil mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 45.840 kilogram (kg) CO2 per tahun. Transformasi ini diwujudkan dengan pemasangan panel surya berkapasitas 3,3 kilowatt peak (kWp) dan baterai berkapasitas 5 kWp di sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program ini.
| "SEB Pertamina adalah komitmen kami dalam membangun kompetensi generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan energi dan lingkungan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam siaran persnya, Jumat, 31 Januari 2025.
Implementasi di Berbagai Wilayah Indonesia
Tahun kedua pelaksanaan program SEB telah mencakup 12 sekolah di seluruh Indonesia, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Aceh Tamiang, yang secara resmi menjadi bagian dari inisiatif ini pada 25 Januari 2025. Program ini juga telah diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah; SMA 1 KP Paseh Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat; dan beberapa daerah lainnya.
Program ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk Kepala Sekolah SMKN 1 Mojosongo, Agus Margono. "SMKN 1 Mojosongo telah meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri, yang merupakan predikat tertinggi. Kami berharap program SEB yang kami jalankan dapat semakin memperkuat dan mempertahankan capaian tersebut," ucap Agus.
Kontribusi Terhadap Pendidikan dan SDM Indonesia
Bersamaan dengan itu, program SEB selaras dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang sains dan teknologi. Dengan menyediakan pendidikan terkait energi, SEB diharapkan mampu membangkitkan minat siswa dalam mengejar karir di sektor energi terbarukan.
Selain edukasi formal, program ini juga meliputi kegiatan-kegiatan praktis seperti penanaman pohon, inovasi teknologi ramah lingkungan, dan pelatihan gaya hidup yang mendukung konsep energi terbarukan. Dalam hal ini, 227 siswa telah terpilih menjadi "Green Warrior", duta Pertamina yang bertugas mendorong dan mempromosikan kegiatan ramah lingkungan di sekolah dan komunitas mereka.
Dukungan Terhadap Net Zero Emission dan SDGs
Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina turut mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan cara mendorong program-program yang memberikan dampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ini sejalan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang diterapkan di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Program SEB tidak hanya memperkuat komitmen Pertamina terhadap tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesadaran generasi muda terkait pentingnya implementasi energi terbarukan sebagai solusi keberlanjutan lingkungan.
Meningkatkan Kompetensi Generasi Muda
"Melalui SEB, kami berharap dapat membangun jaringan generasi muda yang paham dan peduli terhadap sistem energi yang berkelanjutan," ujar Fadjar. Dengan harapan bahwa inisiatif ini dapat memicu aksi nyata dan kepedulian yang lebih besar terhadap tantangan lingkungan global.
Keberhasilan SEB sebagai program pendidikan dan ekosistem inovatif menjadi langkah penting dalam perjalanan menuju transisi energi yang lebih besar di Indonesia. Ini juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara perusahaan swasta dan lembaga pendidikan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Apresiasi dan Pengakuan
Telah terbukti bahwa sembilan sekolah yang ikut serta dalam program ini telah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Ini adalah pengakuan nyata bahwa pendidikan dan upaya lingkungan yang Terpadu dapat berjalan seiring untuk menciptakan perubahan positif.
Melalui inisiatif seperti SEB, Pertamina mempertegas komitmennya dalam mengedukasi dan mempersiapkan generasi penerus Indonesia dalam menghadapi tantangan global terkait energi dan lingkungan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada aspek teori, tetapi juga pada aksi nyata di lapangan yang mampu memberikan dampak jangka panjang bagi penerapan energi terbarukan di Indonesia.