Peluncuran Tokenisasi Obligasi Pertama di Indonesia oleh PT Sejahtera Bersama Nano: Inovasi Revolusioner di Bidang Aset Keuangan

Kamis, 16 Januari 2025 | 18:19:21 WIB
Peluncuran Tokenisasi Obligasi Pertama di Indonesia oleh PT Sejahtera Bersama Nano: Inovasi Revolusioner di Bidang Aset Keuangan

Jakarta - PT Sejahtera Bersama Nano, pionir di industri keuangan Indonesia, berhasil menciptakan sejarah dengan meluncurkan produk tokenisasi obligasi pertama di Indonesia melalui ID Digital Bonds (IDDB). Proyek ini menandai langkah besar dalam memanfaatkan teknologi tokenisasi di bidang aset keuangan, khususnya dalam bentuk obligasi atau bonds.

Kolaborasi besar ini merupakan pencapaian dari berbagai mitra terpercaya. Nanoves! hadir sebagai crypto exchange berlisensi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK), PT Sejahtera Bersama Nano sendiri bertindak sebagai penerbit (issuer) token ID Digital Bonds (IDDB), dengan STAR Asset Management sebagai mitra manajer investasi dan Bank Sinarmas sebagai kustodian yang bertanggung jawab atas penyimpanan aset keuangan tersebut, Kamis, 16 Januari 2025.

CEO PT Sejahtera Bersama Nano, Gumarus Dharmawan William, menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian ini. "Saat ini kami dengan sangat bangga merilis secara resmi inovasi tokenisasi aset keuangan pertama di Indonesia," ujarnya pada Kamis, 16 Januari 2025. William menjelaskan bahwa IDDB dirancang untuk menjawab permintaan investor yang terus berkembang dengan memberikan akses ke Real World Asset (RWA) token yang memiliki underlying aset berupa obligasi.

IDDB, yang secara resmi tercatat di OJK Sandbox pada 8 Oktober 2024, berhasil menarik perhatian dengan lebih dari 100 pengguna terdaftar, mencatatkan total asset under management (AUM) lebih dari USD 79.000 atau Rp 1,2 miliar hingga Januari 2025. "Kami yakin IDDB dapat menghadirkan likuiditas, transparansi, dan aksesibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di aset keuangan obligasi sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi dalam membangun negeri dengan meningkatkan capital inflow positif ke Indonesia," lanjut William.

Pencapaian ini datang di tengah aliran modal keluar yang cukup signifikan yang tercatat oleh Bank Indonesia, mencapai Rp 8,81 triliun hanya pada 16-19 Desember 2024. Dalam konteks ini, srategi tokenisasi obligasi seperti IDDB hadir sebagai penyelamat dengan tujuan utama mendukung pembangunan negara melalui peningkatan capital inflow.

Produk ini diawali dengan tokenisasi obligasi pemerintah seri INDON 34 yang berdenominasi USD. Dengan demikian, IDDB memberikan kesempatan bagi para investor untuk terlibat dalam obligasi INDON 34 dengan modal minimum yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional sebelumnya.

Ketika metode pembelian obligasi konvensional di Indonesia umumnya mensyaratkan minimum transaksi USD 200.000 atau sekitar Rp 3,2 miliar, IDDB menghadirkan inovasi terbarukan yang memungkinkan investor untuk memiliki eksposur ke obligasi tersebut hanya dengan minimum USD 100 atau sekitar Rp 1,6 juta. Hal ini membuka akses yang lebih luas dan inklusif bagi berbagai lapisan investor.

Sebagai puncak dari inovasi ini, tokenisasi obligasi melalui IDDB tidak hanya memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi, tetapi juga membawa keuntungan lebih dengan eksposur terhadap aset keuangan berisiko rendah dan berkualitas tinggi. Dengan minimum pembelian yang lebih terjangkau, para investor kini dapat menikmati kemudahan akses sambil tetap menjaga kualitas portofolio investasi mereka.

Langkah ini sekaligus menandai keberhasilan PT Sejahtera Bersama Nano dalam menjadi peserta pertama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sandbox di Indonesia dalam ranah tokenisasi aset keuangan obligasi. Sebagai pelopor, PT Sejahtera Bersama Nano terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator demi memajukan proyek tokenisasi RWA di skala nasional.

"Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan regulator untuk bersama-sama memajukan proyek tokenisasi RWA di Indonesia," tegas William. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tren investasi yang terus berubah, inovasi yang diperkenalkan ini diharapkan akan mendorong lebih banyak arus modal masuk ke tanah air, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta keuangan global.

Terkini