Strategi Bank Mandiri Menuju Keberlanjutan untuk Masa Depan Lebih Hijau

Jumat, 15 November 2024 | 18:30:29 WIB

Jakarta - Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan dengan mengusung visi "Becoming Indonesia's Sustainability Champion for A Better Future". Melalui rencana strategis 2024-2028, Bank Mandiri bertujuan memimpin transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon, dengan fokus pada tiga pilar utama: Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.

Menurut Citra Amelya, Senior Vice President - ESG Group Head Bank Mandiri, visi ini mencakup target operasional Net Zero Emission pada 2030 dan pembiayaan rendah karbon pada 2060 atau lebih cepat. Selain itu, Bank Mandiri juga berupaya mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi yang berdampak positif dan selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tiga Pilar Keberlanjutan Bank Mandiri

1. Sustainable Banking

Bank Mandiri berkomitmen mengintegrasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam aktivitas perbankan untuk mendukung ekonomi rendah karbon. Hingga September 2024, portofolio keberlanjutan Bank Mandiri mencapai Rp285 triliun, meningkat 12,8% secara tahunan. Dari total tersebut, portofolio hijau mencapai Rp142 triliun (tumbuh 16,4%), sementara portofolio sosial mencapai Rp143 triliun (tumbuh 9,4%).

Citra menjelaskan, Bank Mandiri menerapkan kebijakan kredit yang mengintegrasikan aspek LST untuk mengelola risiko, termasuk kebijakan sektoral yang mengikat bagi sektor usaha dengan risiko tinggi terhadap lingkungan dan sosial. Penilaian risiko kredit juga menggunakan prinsip four-eyes, melibatkan berbagai unit seperti Business Unit, Credit Risk Management Unit, dan Legal and Compliance Group.

2. Sustainable Operation

Di pilar operasional, Bank Mandiri fokus pada efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Saat ini, empat gedung Bank Mandiri telah dikembangkan sebagai bangunan ramah lingkungan, dengan tiga di antaranya menggunakan panel surya. Selain itu, sebanyak 143 kendaraan listrik digunakan untuk keperluan operasional guna mengurangi konsumsi bahan bakar.

Dalam mendukung perdagangan karbon, Bank Mandiri aktif terlibat dalam pembelian kredit karbon melalui Bursa Karbon Indonesia sejak 2023. Langkah ini telah menghasilkan penurunan emisi sebesar 295.713 ton CO2e pada 2023, turun 18% dibanding baseline tahun 2019.

3. Sustainability Beyond Banking

Melalui pilar ini, Bank Mandiri mendukung pemberdayaan masyarakat dan komunitas. Sebanyak 113.920 Mandiri Agent telah tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil, untuk mempermudah akses layanan perbankan. Beberapa agen bahkan dilatih melayani nasabah dengan kebutuhan khusus, seperti tuna rungu dan tuna wicara.

Bank Mandiri juga mendukung UMKM melalui aplikasi Livin' Merchant, yang memfasilitasi pencatatan penjualan, manajemen stok, hingga pencairan hasil penjualan. Aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 2 juta pelaku UMKM. Selain itu, program-program seperti Mandiri Sahabatku, Wirausaha Muda Mandiri, dan Rumah BUMN turut berperan dalam memberdayakan UMKM dan mempercepat ekonomi rendah karbon.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, Bank Mandiri juga melakukan riset terkait keberlanjutan melalui Mandiri Institute untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis data dan penelitian.

Dengan pendekatan yang holistik ini, Bank Mandiri menunjukkan langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Terkini