Menggali Potensi Transisi Energi: Kerja Sama PGN dan Universitas Udayana di PGTC 2024

Sabtu, 02 November 2024 | 19:14:02 WIB

Bali – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, menjalin kolaborasi dengan Universitas Udayana untuk mengembangkan kapabilitas pengelolaan energi dan mencari solusi serta terobosan di bidang energi. Kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC 2024), yang menekankan sinergi antara PGN dan dunia akademik.

Mirza Mahendra, Direktur Program Pembinaan Ditjen Migas Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di masa depan adalah menjaga keekonomian serta menyelaraskan regulasi antara sektor hulu dan hilir energi. “Kami ditugaskan oleh Presiden untuk mewujudkan swasembada energi karena ketergantungan pada energi impor dapat melemahkan ekonomi nasional. Diversifikasi energi menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan ini,” ujar Mirza.

Ia juga menekankan pentingnya transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060, di mana gas bumi dipandang sebagai energi fosil yang paling ramah lingkungan. “PGN berperan dalam menyediakan energi yang lebih baik bagi lingkungan,” tambahnya.

Saat ini, meskipun cadangan gas masih mencukupi, pengembangan infrastruktur distribusi gas kepada masyarakat sangat dibutuhkan sebagai langkah menuju NZE 2060.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menggarisbawahi bahwa kolaborasi dengan akademisi seperti Universitas Udayana sangat penting untuk mengembangkan riset inovatif dan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul di sektor energi. “Kerja sama ini memperkuat sinergi antara PGN dan calon pengelola energi nasional di masa depan,” ungkap Arief.

Rektor Universitas Udayana, Prof. I Ketut Sudarsana, menambahkan bahwa kolaborasi di bidang riset EBT merupakan komitmen bersama untuk mengurangi jejak karbon dan menjaga lingkungan. “Universitas Udayana dan PGN bersinergi untuk meningkatkan kesadaran akan transisi energi yang kita jalani saat ini,” ujarnya.

PGN dan Universitas Udayana sepakat bahwa gas bumi merupakan energi transisi yang dapat membawa perubahan menuju penggunaan energi baru terbarukan. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk peduli pada isu energi dan siap menghadapi dunia kerja di era digital.

Arief berharap kerja sama ini dapat menghasilkan langkah konkret untuk mendukung upaya PGN dalam pemanfaatan gas bumi serta memperluas sosialisasi mengenai pemanfaatan gas bumi di kalangan mahasiswa Universitas Udayana. Di Bali, PGN memperkenalkan produk beyond pipeline seperti CNG dan LNG, mengingat belum adanya infrastruktur pipa gas di Pulau Bali.

“Sebagai persiapan menuju energi baru terbarukan, salah satu peluang yang dapat dikembangkan adalah energi hidrogen, yang juga akan menjadi bagian dari strategi PGN dalam mendukung Net Zero Emission 2060,” tutup Arief.

Terkini