Pertamina Memastikan Layanan Responsif dalam Layani Energi

Jumat, 01 November 2024 | 17:37:12 WIB

Ternate - PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan ketersediaan energi di seluruh Indonesia dengan menambah 40 titik baru untuk Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Penyalur ini tersebar di beberapa klaster, dengan 14 titik di Klaster Maluku-Papua, 12 titik di Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara, serta masing-masing 7 titik di Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian penyalur baru ini diadakan di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024, dengan kehadiran Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menjelaskan bahwa Program BBM Satu Harga adalah bagian dari dukungan untuk 17 program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, termasuk upaya mencapai swasembada energi.

"Program ini bertujuan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. BBM Satu Harga merupakan kebijakan pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi ketimpangan sosial. Kami perlu menjamin kelangsungan program ini demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya pengawasan terhadap Program BBM Satu Harga agar dapat memberikan dampak positif, terutama di daerah yang terpencil.

“Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak tahun 2017, kami telah aktif mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga untuk mencapai target-target yang ditetapkan," ujarnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga menunjukkan komitmen Pertamina dalam menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa pembangunan BBM Satu Harga adalah langkah strategis untuk memastikan pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak 2017, kami telah membangun lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga untuk memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.

Pertamina berkomitmen untuk mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T memenuhi prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan melalui berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara menggunakan pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi yang berkelanjutan," tambah Fadjar.

Selain itu, Pertamina berusaha menjaga harga BBM agar tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Keberadaan BBM Satu Harga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pelaksanaan program-program yang berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh aspek operasional dan bisnis Pertamina.

Terkini