Pertamina Menjalin Kerja Sama untuk Layani Energi yang Efisien

Jumat, 01 November 2024 | 17:20:07 WIB

Ternate - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan akses energi di seluruh Indonesia dengan menambah 40 lokasi baru untuk Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Penyalur baru ini terdiri dari 14 titik di Klaster Maluku-Papua, 12 titik di Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara, serta masing-masing 7 titik di Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian ke-40 titik ini berlangsung di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menyampaikan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan langkah konkret untuk mendukung 17 program prioritas dari pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, salah satunya adalah swasembada energi.

"Program ini ditujukan untuk memberikan manfaat luas bagi masyarakat. BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi ketimpangan sosial. Kami perlu menjamin keberlanjutan program ini untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan Program BBM Satu Harga agar dapat memberikan dampak positif, terutama bagi daerah-daerah yang terpencil.

“Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak 2017, kami telah konsisten mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga untuk mencapai semua target yang ditentukan," tambahnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga adalah bukti nyata komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini menunjukkan upaya kami untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," jelas Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa pembangunan BBM Satu Harga adalah langkah strategis untuk menjamin pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak tahun 2017, kami telah mendirikan lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.

Pertamina berkomitmen untuk mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan dengan menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara menggunakan pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan," imbuh Fadjar.

Selain itu, Pertamina berusaha menjaga harga BBM tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Ketersediaan BBM Satu Harga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pelaksanaan program-program yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh aspek operasi dan bisnis Pertamina.

Terkini