Pertamina Berusaha Layani Energi dengan Efisiensi Tinggi

Jumat, 01 November 2024 | 17:07:33 WIB

Ternate - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan energi di seluruh pelosok Indonesia dengan meluncurkan 40 lokasi baru untuk Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Penyalur baru ini mencakup 14 titik di Klaster Maluku-Papua, 12 titik di Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara, serta masing-masing 7 titik di Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian ini berlangsung di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024, dan dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menjelaskan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan bagian dari dukungan terhadap 17 program prioritas dari pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, termasuk upaya mencapai swasembada energi.

"Program ini dirancang untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas. BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan menciptakan kesejahteraan merata dan mengurangi ketimpangan sosial. Kami perlu memastikan keberlangsungan program ini demi mencapai visi Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya pengawasan program ini agar dapat memberikan dampak positif, terutama bagi daerah terpencil.

“Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak tahun 2017, kami telah konsisten mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan," ungkapnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa Program BBM Satu Harga adalah manifestasi komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan bukti nyata dari upaya kami untuk memastikan akses dan keterjangkauan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menambahkan bahwa pembangunan BBM Satu Harga adalah langkah strategis untuk memastikan pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak 2017, kami telah mendirikan lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga sebagai upaya memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.

Pertamina berkomitmen untuk terus mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T memenuhi prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan melalui berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara dengan pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi yang berkelanjutan," tambah Fadjar.

Selain itu, Pertamina berusaha menjaga harga BBM agar tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Keberadaan BBM Satu Harga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pionir dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan melaksanakan berbagai program yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh operasi dan bisnis Pertamina.

Terkini