Pertamina Gencar Mendorong Kesadaran Energi melalui Layani Energi

Jumat, 01 November 2024 | 15:37:25 WIB

Ternate - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen dalam menyediakan ketersediaan energi di seluruh pelosok tanah air melalui pengembangan Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Baru-baru ini, Pertamina resmi menambah 40 lokasi penyalur, dengan jumlah terbesar berada di Klaster Maluku-Papua yang mencakup 14 titik, diikuti oleh Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara dengan 12 titik, serta 7 titik masing-masing di Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian lokasi baru ini berlangsung di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024, dan dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menyatakan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan salah satu dukungan terhadap 17 program prioritas pemerintah yang diusung oleh Presiden Prabowo dan Gibran, termasuk upaya untuk mencapai swasembada energi.

"Program ini ditujukan untuk memberikan manfaat luas bagi masyarakat. BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi ketimpangan sosial. Kita harus menjaga keberlangsungan program ini demi mencapai visi Indonesia Emas 2045," kata Yuliot.

Erika Retnowati, Kepala BPH Migas, menekankan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan Program BBM Satu Harga sangat penting untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami ditugasi untuk mengawasi program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak 2017, kami secara konsisten mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga agar semua target dapat tercapai," ungkapnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga adalah bukti nyata komitmen Pertamina dalam menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini mencerminkan usaha kami untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa pengembangan BBM Satu Harga adalah bagian dari upaya untuk memastikan pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak 2017, kami telah membangun lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga, sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional," jelasnya.

Pertamina berupaya untuk terus mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan melalui berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara menggunakan pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi yang berkelanjutan," tambah Fadjar.

Di samping itu, Pertamina berusaha menjaga harga BBM tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Keberadaan BBM Satu Harga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai program yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh operasi dan bisnis Pertamina.

Terkini